Tentara Gabungan ke-36 Distrik Militer Timur Rusia Mengalami Kelelahan tapi Dipaksa Perang di Wilayah Donbass

12 Juli 2022, 13:06 WIB
Dua tentara Rusia berpose di depan kendaraan bersimbol Z dan kode Heil Hitler (88).* /@nexta_tv/

ZONA PRIANGAN - Beberapa tentara dari pasukan Vladimir Putin mengalami kelelahan fisik dan mental karena selama invasi ke Ukraina belum menjalani istirahat.

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Inggris menyebutkan, di antara tentara Rusia yang mengalami kelelahan berasal dari Tentara Gabungan ke-36 Distrik Militer Timur (EMD).

Kelelahan yang sama dialami pula oleh personel Brigade Tank Pengawal Terpisah ke-5 Merck. Namun, Vladimir Putin tidak mau tahu soal itu.

Baca Juga: Mengejutkan, Rusia Akhirnya Menyerah

Kremlin terus memaksa para tentara Rusia menjadi 'tumit sejati' untuk melanjutkan pertempuran di Donbass.

Kini pasukan Moskow dihadapkan pada masalah terkait dengan personel, tentara tidak dapat mengambil istirahat terjadwal dari kondisi pertempuran yang intens.

Mengutip sebuah laporan di Rusia, Kemenhan Inggris mengatakan rekaman menunjukkan istri tentara secara langsung memohon kepada seorang politisi lokal untuk membiarkan suami mereka pulang dari pertempuran di Ukraina.

Baca Juga: Beredar Video Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky Menyerah dan Mohon Ampun Kepada Ramzan Kadyrov

Mereka mengklaim bahwa suaminya “kelelahan secara mental dan fisik” karena telah bertugas tempur aktif sejak invasi dimulai.

Dikutip The Sun, Kemenhan Inggris mengatakan: “Pada akhir Juni, sebuah agen media berbahasa Rusia yang berbasis di wilayah Danau Baikal di timur jauh Rusia mengunggah sebuah video."

"Video itu menunjukkan para istri tentara dari Tentara Gabungan ke-36 Distrik Militer Timur (EMD) secara langsung mengajukan banding ke politisi lokal agar suami mereka dipulangkan dari dinas di Ukraina."

Baca Juga: Pasukan Khusus Rusia Butuh Waktu 12 Jam untuk Membantai Prajurit Chechnya, 333 Orang Tewas Sia-sia

"Seorang wanita mengklaim bahwa personel Brigade Tank Pengawal Terpisah ke-5 Merck kelelahan mental dan fisik, karena mereka telah bertugas tempur aktif sejak peluncuran operasi militer khusus pada 24 Februari 2022," ungkap Kemenhan Inggris.

“Kurangnya jadwal istirahat dari kondisi pertempuran yang intens kemungkinan besar salah satu yang paling merusak dari banyak masalah personel yang sedang diperjuangkan Kementerian Pertahanan Rusia untuk diperbaiki di antara pasukan yang dikerahkan.”***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler