Kremlin Sebut Ledakan Rudal Ukraina di Nova Kakhovka Mirip Bom Atom Hiroshima dan Salahkan Amerika Serikat

12 Juli 2022, 18:03 WIB
Ledakan di Nova Kakhovka sangat mengerikan.* /social media /rt.com

ZONA PRIANGAN - Kubu Kremlin mengklaim ledakan yang terjadi di Kota Nova Kakhovka mirip bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.

Vladimir Leontyev, Kepala pemerintahan sipil-militer Kota Nova Kakhovka menyalahkan Amerika Serikat dan menyebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagai penjahat perang.

Sementara tentara Ukraina mengatakan, rudal presisi yang ditembakkan menghancurkan gudang amunisi milik Moskow.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Berhasil Membunuh Model Cantik Asal Brasil yang Bertugas Sebagai Penembak Jitu

Ledakan dahsyat di Kota Nova Kakhovka menimbulkan kerusakan besar membuat pasukan Vldimir Putin meningkatkan kewaspadaan.

Sumber lokal mengungkapkan, bangunan sipil seperti rumah sakit dan pasar terkena dampak dari serangan rudal Ukraina.

Kantor berita TASS dan RIA Novosti mengatakan bahwa gudang dengan sendawa (sumber nitrogen) diserang tentara Ukraina.

Baca Juga: Serangan Brutal Tentara Ukraina Berlanjut ke Wilayah Rusia, Warga Belgorod Tidak Bisa Tidur Nyenyak

Disebutkan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Air kota tidak rusak, tetapi pasar terdekat, rumah sakit, dan bangunan tempat tinggal terkena.

Vladimir Leontyev mengatakan, serangan Ukraina sebagai kejahatan terhadap penduduk sipil. Menurut Leontyev, puluhan orang terluka dan ratusan kehilangan tempat tinggal.

“Malam ini mengingatkan saya pada analogi mengerikan dari bom atom Hiroshima dan Nagasaki, yang dilakukan Amerika Serikat pada Agustus 1945," ujarnya.

Baca Juga: Mengejutkan, Uskup Agung Belgorod Minta Vladimir Putin untuk Menghentikan Perang di Ukraina, Ini Alasannya

"Hal yang hampir sama terjadi di Kota Nova Kakhovka. Sudah ada korban di kalangan penduduk sipil, ada yang terluka, ratusan orang kehilangan tempat tinggal, puluhan rumah hancur. Kami terkejut dengan pemboman ini,” tuturnya yang dikutip rt.com.

Wakil kepala administrasi regional, Kirill Stremousov, menggemakan pernyataan Leontyev bahwa pasukan Ukraina menggunakan peluncur roket HIMARS Amerika dengan presisi tinggi.

“Informasi telah dengan tegas dikonfirmasi bahwa pusat kemanusiaan yang besar berada… beberapa meter dari serangan rudal, dan seorang anak laki-laki penyandang cacat tetap bertugas di sana untuk malam itu,” jelasnya.

Baca Juga: Ramzan Kadyrov Pastikan Pasukan Chechen Tidak Berhenti di Ukraina tapi Berlanjut Menaklukan Jerman

"Ini bukan semacam cerita yang memilukan, itu sebenarnya nyata. Anak laki-laki ini pasti meninggal. Tetapi efek psikologis yang ingin mereka capai (di Kiev) sebagai akibat dari pemboman ini tidak akan tercapai,” ucap Leontyev

“Ketika Anda memberi perintah untuk mengebom pusat kota yang damai, ini adalah kejahatan, kejahatan yang jelas yang tidak memiliki undang-undang pembatasan. Ini adalah tragedi nyata,” tambahnya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com

Tags

Terkini

Terpopuler