ZONA PRIANGAN - Selama perang Rusia-Ukraina, drone memainkan peran penting dalam menghancurkan target musuh.
Dalam hal ini, tentara Ukraina berulang kali meledakkan objek militer Rusia dengan menggunakan drone.
Drone-drone Ukraina menghancurkan tank bebek duduk, depot amunisi, kilang minyak, hingga membantu menenggelamkan kapal perang Moskva.
Baca Juga: Delapan Rudal Rusia Kembali Menghantam Bangunan Apartemen di Mykolaiv, Hal Serupa Terjadi di Sumy
Drone menjadi hal yang menakutkan bagi pasukan Vladimir Putin. Pada momen tertentu, tentara Ukraina bahkan memanfaatkan remaja yang biasa main video game untuk mengoperasikan drone.
Menghadapi kenyataan seperti itu, Kremlin menyambut baik ketika Iran menawarkan pelatihan menggunakan drone untuk kepentingan perang.
Gedung Putih tampaknya mencium gelagat Iran sedang bersiap untuk melatih pasukan Moskow lebih mahir menggunakan drone.
Baca Juga: Rudal Burung Martlet Inggris Meledakkan Helikopter Hiu Hitam Rusia di Pertempuran Zhytomyr, Ukraina
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan bahwa informasi yang diterima oleh AS menunjukkan ada keterlibatan Iran dalam militer Rusia.
Iran juga tidak mengeluarkan pernyataan yang mengutuk Rusia saat Vladimir memerintahkan pasukan Moskow melakukan invasi ke Ukraina.
Kementerian luar negeri Iran mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Iran dan Rusia telah bekerja sama dalam “teknologi baru” sejak sebelum perang Ukraina.
Sikap Iran terhadap Perang Ukraina sudah jelas, Kanani menyalahkan AS dan Barat atas konflik karena mempersenjatai Israel dan negara-negara kuat lainnya selama beberapa dekade.
Iran telah menahan diri untuk tidak mengutuk invasi Rusia ke Ukraina, tulis Aljazeera.
Sebaliknya, mereka menyalahkan ekspansi NATO sebagai "akar penyebab", tetapi mengatakan mereka yakin konflik itu perlu diselesaikan melalui dialog.***