ZONA PRIANGAN - Rusia sudah menandai lokasi mana saja yang bakal dihantam rudal nuklir raksasa, Setan-2.
Bos Badan Antariksa Rusia, Dmitry Rogozin menerbitkan citra satelit dan peta koordinat markas besar NATO di Brussels, sebagai sasaran utama.
London, Washington, Paris dan Berlin menjadi target berikutnya. Uniknya, tempat pertemuan puncak KTT NATO di Madrid pun jadi sasaran tembak.
Pada bulan Mei, Rogozin - mantan Wakil Perdana Menteri - memberi tahu bahwa rudal Setan-2 dapat menghancurkan "setengah dari pantai AS" dalam tayangan slide yang menyeramkan kepada anak-anak sekolah.
Untuk meyakinkan Barat bahwa rudal Setan-2 sudah siap, Dmitry Rogozin berpose di depan nuklir Setan-2, bersama pejabat lainnya.
Dia memperlihatkan rudal RS-28 Sarmat ICBM setinggi 35 meter tergeletak di bawah terpal di atas pengangkut kereta api.
Roket generasi baru seberat 200 ton diklaim mampu mengirimkan 15 hulu ledak ke mana saja di bumi dengan kecepatan hampir 16.000 mph.
Rogozin, Kepala Roscosmos baru-baru ini mengancam akan menggunakannya untuk melenyapkan separuh Eropa, lapor The Sun.
Dia memposting foto baru di Telegram yang menunjukkan rudal terselubung di hutan.
Rogozin mengatakan: "Setan-2. Rudal nuklir jarak global paling kuat di dunia sedang mempersiapkan tes baru dan produksi massal."
Vladimir Putin sebelumnya sesumbar nuklir - dijuluki Setan-2 - akan "memaksa mereka yang mencoba mengancam Rusia untuk berpikir dua kali".
Pemimpin Kremlin itu memperingatkan: "Rudal itu dapat menembus semua pertahanan anti-rudal modern. Tidak ada yang seperti ini di mana pun di dunia, dan tidak akan lama."
Dan bulan lalu Putin berjanji Sarmat akan dikerahkan pada akhir tahun dalam ancaman mengerikan bagi anggota NATO yang mendukung Ukraina.
Roket tersebut hanya menyelesaikan satu peluncuran yang sukses, pada bulan April.
Tetapi Rogozin bersikeras bahwa tes yang direncanakan kedua adalah "sesuai jadwal" dan timnya telah mulai membangun yang pertama dari 50 unit.
Baca Juga: Mengejutkan, Rusia Akhirnya Menyerah
Dia mengatakan pada akhir Juni: "Kami sudah mulai membuat rudal produksi massal."
“Kami melanjutkan dari fakta bahwa pada akhir tahun kami harus menjalankan tugas tempur resimen pertama di Uzhur, Wilayah Krasnoyarsk,” ujarnya.***