Tiga Rudal Rusia Menghantam Jantung Kota Vinnytsia, Kroni Vladimir Putin Mulai Panik dengan HIMARS

14 Juli 2022, 20:56 WIB
Tiga rudal Rusia menghantam kota Vinnytsia hari ini, menewaskan 12 orang termasuk seorang anak kecil.* /Kateryna Zarembo/

ZONA PRIANGAN - Walau mengalami krisis senjata, pasukan Vladimir Putin masih gencar melepaskan sejumlah rudal.

Laporan terbaru tiga rudal Rusia menghantam jantung Kota Vinnytsia di Ukraina tengah pada Kamis, dan menghancurkan fasilitas sipil.

Serangan rudal Moskow itu menewaskan 12 orang, termasuk seorang anak kecil, dan melukai 25 lainnya, kata Layanan Darurat Negara Ukraina.

Baca Juga: Ini Alasan Vladimir Putin Membenci Volodymyr Zelensky, Ada Bukti Foto Mengerikan di Kota Kislovodsk

Kepala polisi nasional Ihor Klymenko, mengutip informasi awal, mengatakan sebuah blok kantor mengalami serangan langsung dan bangunan tempat tinggal di dekatnya rusak, memicu kebakaran besar.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menulis di aplikasi perpesanan Telegram: "Ada yang terluka dan tewas, di antaranya seorang anak kecil. Apa ini, jika bukan aksi terorisme terbuka?"

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rusia menyerang Amerika Serikat (AS) dan Inggris karena membantu melatih angkatan bersenjata Ukraina.

Baca Juga: Serangan Brutal Tentara Ukraina Berlanjut ke Wilayah Rusia, Warga Belgorod Tidak Bisa Tidur Nyenyak

Kemenlu Rusia menyebut, aksi AS dan Inggris sebagai bagian dari "perang hibrida" yang dilancarkan oleh negara-negara NATO melawan Rusia.

Pernyataan Kemenlu Rusia itu menunjukkan, pembantu dan kroni Presiden Rusia Vladimir Putin, mulai panik dengan serangan Ukraina.

Dalam briefing media, juru bicara Maria Zakharova mengeluh bahwa Washington telah memberi Ukraina instruktur yang membantu pasukan Kiev menggunakan sistem roket artileri mobilitas tinggi buatan AS (HIMARS).

Baca Juga: Presiden Alexander Lukashenko Marah, Rudal Ukraina Memasuki Wilayah Belarus, Siapkan Tindakkan Balasan

Dia mencatat roket, yang memiliki jangkauan lebih jauh dan lebih tepat daripada senjata artileri lainnya, digunakan "secara luas" oleh pasukan Ukraina.

"Pasukan Ukraina menggunakan HIMARS yang diterima dari Amerika Serikat di mana-mana," kata Zakharova yang dikutip Express.

Dia menambahkan Washington telah "secara diam-diam mengirim instruktur" ke Ukraina untuk membantu pasukannya mempelajari cara menggunakan dan mengarahkan senjata baru, yang mengakibatkan sasaran sipil di daerah yang dikuasai Rusia ditembaki.

Baik Rusia dan Ukraina telah membantah menargetkan warga sipil selama perang.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler