ZONA PRIANGAN - Suasana horor melanda pasukan Vladimir Putin. Satu per satu prajurit Kremlin tanpa bisa dijelaskan.
Itu terjadi ketika pasukan Moskow menduduki pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia. Mereka menjadikan tempat berbahaya itu sebagai markas lapangan.
Namun, belakangan para prajurit Kremlin ketakutan dan berlarian meninggalkan tempat tersebut. Mereka tidak mau menjadi korban berikutnya.
"Mereka berlarian dengan panik dengan segelintir yang sekarang dalam perawatan intensif," menurut Dmytro Orlov, Walikota Enerhodar di mana pembangkit listrik itu berada.
Keadaan di balik histeria massal itu membingungkan, meskipun anak buah Vladimir Putin telah menggunakan lokasi tersebut untuk menyimpan beberapa senjata, termasuk sistem rudal.
Walikota Orlov mengatakan sembilan tentara telah dilarikan ke rumah sakit setempat dengan tingkat keparahan yang berbeda.
Dia juga mengkonfirmasi beberapa telah meninggal tetapi tidak akan menjelaskan lebih lanjut tentang detail itu.
Walikota mengatakan: "Salah satu dari mereka dibawa dalam kondisi serius dan telah dirawat intensif."
"Beberapa telah meninggal tetapi kami tidak dapat menyebutkan jumlah pastinya saat ini," tutur Orlov yang dikutip Express.
Baca Juga: Ini Alasan Vladimir Putin Membenci Volodymyr Zelensky, Ada Bukti Foto Mengerikan di Kota Kislovodsk
Orlov menambahkan: "Mereka sangat ketakutan sehingga mereka berlari di sekitar wilayah stasiun dengan panik, dan memblokir dua shift personel operasional di pabrik untuk waktu yang sangat lama alih-alih mengubah shift seperti yang seharusnya."
Pada hari Jumat, Kepala Badan Nuklir Ukraina Energoatom telah memperingatkan situasi di dalam pembangkit listrik tenaga nuklir telah berubah "sangat tegang", dengan hingga 500 tentara Rusia mengendalikannya.
Petro Kotin berkata: "Para penjajah membawa mesin mereka ke sana, termasuk sistem rudal, dari mana mereka telah menembaki sisi lain sungai Dnipro dan wilayah Nikopol."
Baca Juga: Komandan Chechnya Sebut NATO Kalah, Pasukan Vladimir Putin Akan Merebut Kiev dan Menaklukan Warsawa
"Mereka secara fisik mengontrol perimeter. Mesin berat dan truk penjajah dengan senjata dan bahan peledak tetap berada di wilayah pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia," ungkapnya.
Pembangkit listrik, yang menghasilkan sekitar seperlima dari seluruh listrik Ukraina, diambil alih oleh pasukan Rusia pada 4 Maret - kurang dari dua minggu setelah perang dimulai.***