Prajurit Chechnya Kembali Dikirim ke Ukraina, Seragam Baru Mereka Tertera Kalimat Siap Menaklukan Kiev

28 Juli 2022, 19:24 WIB
/social media /e2w

ZONA PRIANGAN - Rusia kembali mengirim pasukan Chechnya ke Ukraina. Namun pengiriman kali ini mengundang tanda tanya dan kekhawatiran.

Prajurit Chechen, anak buah Ramzan Kadyrov mengenakan seragam tentara warna hitam dan di bagian punggungnya tertulis kalimat "Ke Kiev".

Dengan identitas semacam itu, apakah Vladimir Putin kembali mendorong pasukan Chechnya untuk menyerbu ibu kota Ukraina, Kiev?

Baca Juga: Ramzan Kadyrov Mengejek Negara Anggota NATO Tidak Mendapat Kehangatan Selama Musim Dingin

Di awal invasi, pasukan Kremlin gagal menaklukan Kiev. Belakangan serangan prajurit Moskow dikonsentrasikan ke Donbass (Luhansk dan Donetsk).

Intelijen Amerika Serikat dan Inggris khawatir jika prajurit Chechen cuma dijadikan umpan meriam dalam serangan terbaru nanti.

Sebuah video yang didistribusikan oleh kantor berita Inggris East2West yang berbasis di Rusia menunjukkan barisan pasukan Chechnya berbaris di depan kendaraan lapis baja yang mengibarkan bendera Chechnya.

Baca Juga: Beredar Video Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky Menyerah dan Mohon Ampun Kepada Ramzan Kadyrov

Mereka tampak antusias untuk diberangkatkan ke medan perang menghadapi pejuang Kiev yang kini diperkuat dengan senjata HIMARS.

Para pejabat Amerika telah memperingatkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin memiliki keinginan besar untuk wilayah Ukraina, dan dia berharap untuk mencaplok sebagian besar Ukraina sebelum menghentikan permusuhan.

Para sukarelawan Chechnya adalah bagian dari apa yang oleh beberapa analis disebut sebagai “mobilisasi bayangan”.

Baca Juga: Ramzan Kadyrov Bentuk Empat Batalyon Akhmat Siap Hancurkan Tentara Ukraina di Pertempuran Luhansk

Itu menjadi sebuah upaya untuk memanggil lebih banyak pasukan untuk bertugas di Ukraina tanpa menimbulkan biaya politik untuk mengirim putra-putra kelas menengah Rusia untuk berperang dan mati.

“Ini bukan anak-anak kelas menengah dari St Petersburg atau Moskow,” kata mata-mata utama Inggris, Kepala MI6 Richard Moore, tentang rekrutan Rusia saat berbicara di forum Aspen Security pekan lalu.

“Ini adalah anak-anak miskin dari bagian pedesaan Rusia, mereka dari kota-kota kerah biru di Siberia, mereka secara tidak proporsional dari etnis minoritas – ini adalah umpan meriam [Putin],” kata Moore yang dikutip nypost.

Baca Juga: Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov Marah Besar Kepada TV Pemerintah Rusia, Ternyata Ini Penyebabnya

Intelijen Inggris dan Amerika sama-sama menilai bahwa Rusia berisiko kehabisan rekrutan dan pasokan sebelum mencapai tujuannya di Ukraina - apakah tujuan itu termasuk menangkap Kiev atau tidak.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: nypost

Tags

Terkini

Terpopuler