Kematian 300 Tentara Rusia Mirip Film Zombie, Ukraina Mengejek Moskow Perlu Membeli Kantong Mayat Lagi

23 Agustus 2022, 10:34 WIB
Tweet Kementerian Pertahanan Ukraina yang membagikan gambar tank yang hancur dipajang di Kota Kiev.* /Ukraine Ministry of Defence/

ZONA PRIANGAN - Ukraina baru paham ketika Vladimir Putin membeli 45.000 kantong mayat di awal invasi akhir Februari 2022 lalu.

Semula, 45.000 kantong mayat itu dimaksudkan untuk warga sipil Ukraina yang tewas dan mayatnya hendak disembunyikan.

Ternyata, padal awal Agustus jumlah prajurit Kremlin yang tewas sudah mencapai 45.000 orang. Itu artinya sesuai dengan kantong mayat yang disiapkan.

Baca Juga: Akibat Serangan HIMARS Ukraina, Jembatan Antonovsky Ditutup untuk Semua Lalu Lintas ke Kherson

Bahkan, menurut militer Ukraina, Moskow harus membeli kantong mayat baru, karena ada penambahan 300 tentara Rusia yang tewas.

"Pada bulan Agustus, orang Rusia menyadari bahwa mereka akan membutuhkan kantong mayat itu untuk diri mereka sendiri," kata Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Ukraina.

"Jangan membeli kantong mayat untuk tetangga Anda, karena Anda akan pulang dengan membawa tas itu," tulis Kemenhan Ukraina bernada mengejek.

Baca Juga: Bom di Mobil Toyota Meledak, Orang Terdekat Vladimir Putin Tewas, Pelakunya Gunakan Mini Cooper

Dalam tweet terpisah, Kemenhan Ukraina membagikan gambar tank Rusia yang hancur yang dipajang di Kiev.

Foto yang diposting itu dibubuhi narasi: "Ini mungkin terlihat seperti adegan dari film kiamat zombie."

"Tapi karir 45.000 zombie Rusia sudah berakhir. Pusat Kiev hanya menampung peralatan mereka yang terbakar," tuturnya.

Baca Juga: Rudal Rusia Menghantam Kota Nikopol, 9.000 Anak Ukraina Kehilangan Ayahnya yang Tewas di Garis Depan

"Set sudah dibangun. Hollywood, ini bisa diubah menjadi film keren!" tambah Kemenhan Ukraina yang dikutip Express.

Pernyataan Kemenhan Ukraina datang sehari setelah pidato yang disiarkan televisi oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di mana dia memuji atas perlawanan keras pejuang Kiev dalam menghadapi agresi Vladimir Putin.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler