ZONA PRIANGAN - Vladimir Rogov, seorang pejabat yang ditunjuk Rusia di Kota Enerhodar menyalahkan angkatan bersenjata Ukraina atas ledakan di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia.
Menurut Vladimir Rogov, akibat ledakan yang memicu kebakaran, beberapa kota kehilangan listrik selama beberapa jam.
Vladimir Rogov mengatakan, serangan tentara Ukraina menyebabkan kebakaran di hutan dekat pabrik. PLTN Zaporizhzhia ikut terganggu.
Baca Juga: Bunuh 8 Prajurit Rusia, Dua Komandan Batalyon Kraken Ukraina Kepalanya Dihargai Rp 246 Juta
“Ini disebabkan oleh pemutusan saluran listrik dari pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia sebagai akibat provokasi oleh para pejuang Volodymyr Zelensky,” tulis Rogov di Telegram.
“Pemutusan itu sendiri dipicu oleh kebakaran dan korsleting pada saluran listrik,” ungkap Rogov.
Gubernur daerah Oleksandr Starukh mengatakan hari ini bahwa Ukraina telah mulai mencoba untuk melanjutkan operasi di dua reaktor di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia.
Reaktor keenam pabrik bekerja pada kapasitas 10 persen, sedangkan reaktor kelima sedang dalam proses melanjutkan operasi, katanya dalam komentar yang disiarkan televisi.
Selama ini, Rusia dan Ukraina saling menyalahkan atas serangan yang terjadi di PLTN Zaporizhzhia
Ledakan di PLTN Zaporizhzhia yang merupakan reaktor terbesar di Eropa berisiko menimbulkan bencana radiasi, lapor Express.
Baca Juga: Dua Pesawat Pembom Rusia Berniat Melakukan Balas Dendam Terhadap Pasukan Amerika Serikat
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mendesak PBB untuk bertindak lebih cepat memaksa pasukan Rusia mengosongkan lokasi tersebut.
Zelensky mengatakan penembakan pasukan Vladimir Putin pada hari Kamis telah memicu kebakaran di lubang abu dari pembangkit listrik tenaga batu bara terdekat yang memutuskan pembangkit Zaporizhzhya dari jaringan listrik.
Generator diesel cadangan memastikan pasokan listrik yang penting untuk sistem pendinginan dan keselamatan di pabrik, kata Zelensky, memuji teknisi Ukraina yang mengoperasikan pabrik di bawah pengawasan militer Rusia.
Baca Juga: Vladimir Putin Makin Banyak Diserang Kemarahan Warga Rusia Setelah Prajurit Kremlin Terus Berguguran
“Jika staf stasiun kami tidak bereaksi setelah pemadaman, maka kami akan terpaksa mengatasi konsekuensi dari kecelakaan radiasi,” katanya dalam pidato video pada Kamis malam.***