ZONA PRIANGAN - Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu dilaporkan telah mengeluarkan instruksi kepada komandannya untuk memprioritaskan serangan penghancuran HIMARS.
Untuk itu, mata-mata Vladimir Putin telah dikirim untuk memburu senjata mematikan itu, tetapi sejauh ini belum ada hasil.
Upaya terakhir untuk menemukan HIMARS berakhir dengan aib bagi Kremlin, karena mata-mata berbadan gemuk ditangkap di sebelah mobilnya oleh petugas intelijen Ukraina (SBU).
Pria itu, mengenakan t-shirt dan celana pendek biru, difoto diborgol oleh tentara, setelah berupaya mencari tahu informasi HIMARS.
SBU kemudian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa agen Moskow itu adalah penduduk wilayah Mykolaiv dan sedang "memburu" HIMARS.
SBU menambahkan, dia telah mengumpulkan intelijen tentang penyebaran, pergerakan dan persenjataan Pasukan Pertahanan Ukraina di selatan.
Baca Juga: Komandan Tank Rusia Tewas di Ukraina, Keluarganya Justru Bahagia Bisa Mendapatkan Mobil Lada Baru
SBU menyimpulkan: "Agresor berencana menggunakan informasi yang diterima untuk mempersiapkan dan melakukan sabotase dan serangan rudal."
Administrasi Joe Biden telah mengirimkan sekitar 16 HIMARS ke Ukraina sejak awal musim panas, lapor Express.
Kremlin telah berulang kali mengatakan telah menghancurkan sejumlah sistem artileri, tanpa menghasilkan bukti untuk mendukung klaimnya.
Para propagandis Rusia bahkan telah mencoba menyarankan agar militer Rusia dapat meretas dan secara tepat menemukan peluncur roket yang mematikan.
Baik Washington maupun Kiev dengan tegas menyangkal bahwa ada HIMARS yang telah dihancurkan.
Sebelumnya pada bulan Agustus, seorang juru bicara Pentagon mengatakan klaim Rusia itu "benar-benar salah".
Todd Breasseale menambahkan: "Apa yang terjadi, bagaimanapun, adalah bahwa Ukraina menggunakan HIMARS dengan akurasi dan efektivitas yang menghancurkan."
"Masing-masing dari sistem rudal presisi yang sepenuhnya diperhitungkan AS, Sekutu, dan mitra kami telah menyediakan mereka untuk bertahan melawan kebbrutalan Rusia".***