ZONA PRIANGAN - Militer Rusia memperkirakan lebih dari 15.000 tentara Ukraina terlibat dalam serangan balasan dalam upaya merebut kembali Kherson.
Namun, Moskow memperkirakan ribuan dari tentara Ukraina itu tewas dan sebagian lainnya cedera serius dibawa ke rumah sakit.
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia menyebutkan, tentara Ukraina “tidak melakukan tindakan ofensif” di front Kherson. Mereka pulang lagi dengan menanggung kerugian.
Sementara Kiev mengklaim telah mengambil beberapa desa, yang klaimnya tidak dapat diverifikasi karena jurnalis telah dilarang dari depan.
Menurut Washington Post yang dikutip rt.com, beberapa wartawannya datang dalam jarak lima kilometer dari Visokopolye pada hari Senin, tetapi dihentikan oleh pasukan Ukraina dan tidak dapat liputan langsung.
Kiev berharap bahwa serangan balasan Kherson akan meningkatkan moral nasional dan menunjukkan kepada pemerintah Barat bahwa miliaran dolar bantuan ekonomi dan militer mereka terbayar.
Baca Juga: Bentrok Lagi, Prajurit Chechnya Lawan Pasukan Buryatia Rusia Rebutan Rampasan Perang di Vasylivka
Beberapa tentara Ukraina yang terluka menceritakan kisah mengerikan tentang pertempuran melawan pasukan Vladimir Putin kepada Washington Post.
Artikel hari Rabu tentang underdog pemberani yang hanya membutuhkan lebih banyak senjata, amunisi, dan peralatan muncul tepat sebelum pertemuan pemasok senjata Ukraina yang dipimpin Amerika Serikat (AS) di Ramstein, Jerman.
Tentara dengan anggota badan yang terputus, luka pecahan peluru, tangan yang hancur dan sendi yang hancur mengatakan kepada Post tentang "kerugian miring" yang dihadapi tentara Ukraina di front Kherson.
Rusia memiliki artileri yang lebih banyak dan lebih baik, drone yang dapat terbang dengan bebas hukuman setinggi satu kilometer, dan radar kontra-baterai yang dapat menembaki kepala Ukraina dalam beberapa menit, menurut outlet AS.
"Pasukan Rusia bahkan meretas dan membajak pesawat tak berawak Ukraina, yang melayang tak berdaya di belakang garis musuh," kata surat kabar itu.***