Kakek Mongolia Ini Mampu Menumbuhkan Sayuran di Tengah Gurun Gobi yang Gersang

20 Oktober 2022, 20:29 WIB
Baraaduuz Demchig dengan oasenya.* / GPJ Mongolia /

ZONA PRIANGAN – Seorang kakek berusia 82 tahun warga Mongolia telah mendedikasikan hidupnya selama tiga dekade terakhir untuk memelihara sebuah oase hijau di tengah Gurun Gobi.

Baraaduuz Demchig kerap disebut sebagai bukti hidup seorang manusia yang mampu memerangi meluasnya gurun pasir.

Oase seluas 16 hektare miliknya bangkit menantang tandusnya Gurun Gobi, di mana tidak ada tumbuhan hidup sepanjang beberapa mil.

Baca Juga: Sempat Jadi Musuh Petani, Pohon Porang Dulu Dibuang, Sekarang Porang Disayang

Ini bukanlah keajaiban dalam waktu singkat, tetapi seseorang yang secara telaten dan penuh kehati-hatian menanami dan memelihara bertahun-tahun oleh Baraaduuz dan keluarganya.

Semua dimulai pada awal 1990-an, ketika petani Mongol ini memutuskan untuk menanam sayuran di tanah gersang ini, namun gagal total.

Hal itu membuatnya sadar ia membutuhkan pepohonan yang kuat untuk melindungi kebunnya dan mulailah ia menanam pohon-pohon elm.

Baca Juga: Peternak Bebek Makin Sedikit, Usaha Telur Asin Ibu Suryati Terancam

Menurut data dari pemerintah Mongolia, desertifikasi atau meluasnya gurun berdampak hampir 98% di provinsi terbesar Mongolia, Umnugovi, dan tidak terkecuali tanah Baraaduuz Demchig.

Pada 1992, ketika ia mencoba menanam kubis di tanahnya, badai pasir menerbangkan tumbuhan mudah rusak ini hingga tercerabut dari tanah.

Ia menyadari perlunya sebuah dinding untuk menahan angin yang kuat, tetapi tidak hanya dinding biasa, tapi dinding hidup.

Baca Juga: Roti Unyil Cucu Sumiati Mulai Dikenal di Cimahi

Baraaduuz mulai menanam pepohonan elm di sekeliling kebunnya di Gurun Gobi dan hasilnya begitu spektakuler. Tidak hanya kebunnya tumbuh subur, tetapi begitu juga tanaman sayurannya, dan orang-orang mulai meliriknya.

“Tahun pertama (1992) begitu sulit: tahun yang penuh angin dan pasir. Tetapi di tahun kedua, pepohonan cukup tinggi untuk melindungi sayuran,” kata Baraaduuz kepada Channel News Asia.

“Saya menjadi seorang yang percaya pada tumbuhan dan mulai mencintainya. Dan orang-orang mulai memperhatikan dan meminta saya untuk memberikan tanaman dan saya mulai banyak menanam,” tambahnya.

Baca Juga: Ceker Mercon Neng Dinda, Dikenal di Kalangan Pegawai Negeri

Walaupun lahannya seluas 16 hektar tampak tidak begitu signifikan dibandingkan dengan Gurun Gobi yang tak bertepi, Baraaduuz Demchig memperkirakan bahwa ia telah menumbuhkan lebih dari 400.000 pohon di tanahnya, kebanyakan dijual kepada petani yang tertarik mengikuti contohnya.

Bila menatap gersangnya tanah kosong yang mengelilingi oase hijau Baraaduuz, sungguh menyakitkan bahwa sedikit tanaman bisa tumbuh di sana tanpa pemeliharaan dan perlindungan.

Namun lihatlah petani Mongolia ini telah mampu menumbuhkan buckthorn laut, raspberry dan buah-buahan semak lainnya dalam beberapa dekade.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler