ZONA PRIANGAN - Ibu Suryati (62) merupakan generasi ketiga yang menekuni usaha keluarganya dalam pembuatan telur asin.
Walau dihadapkan pada gempuran krisis ekonomi. Ibu Suryati masih bisa bertahan memproduksi telur asin sekaligus memasarkannya.
Kendala utama yang kini dirasakan Ibu Suryati, makin sulitnya mencari bahan baku berupa telur bebek (itik).
Baca Juga: Satgas Citarum Harum Kembangkan Taman Edukasi untuk Ketahanan Pangan
Pasalnya, di daerah dia merinstis usaha telur asin, yakni Kampung Rancacili Kelurahan Derwati Kecamatan Rancasari Kota Bandung, sudah jarang warga yang beternak bebek.
Padahal, pemesanan teluar asin produksi Ibu Hayati dengan brand "Mawar", tiap hari selalu ada.
Sementara bahan baku yang didapat semakin menipis dan sulit didapat.
Baca Juga: Konsumsi Sari Tebu dan Air Zam-zam, Sekretaris MUI Sembuh dari Covid-19
Ibu Hayati mengatakan, dia melakoni usaha telur asin ini dari keluarganya secara turun temurun.