Ngeri, Melihat Kuburan Massal Prajurit Moskow di Luhansk, 39 Tentara Minta Dipulangkan ke Rusia

7 November 2022, 18:54 WIB
Prajurit Rusia yang gugur dimakamkan di area yang cukup luas wilayah Luhansk.* /Twitter /@nexta_tv

ZONA PRIANGAN - Rusia jarang mengumumkan jumlah prajurit yang tewas dalam pertempuran di Ukraina. Sementara klaim Ukraina yang membunuh banyak tentara Moskow tidak bisa diverifikasi secara independen.

Satu hal yang mengejutkan, outlet media Belarus, NEXTA telah memposting area kuburan tentara Kremlin di Luhansk.

Kuburan massal yang berbendera Rusia itu mencakup area yang cukup luas. Itu bisa menunjukkan pasukan Vladimir Putin banyak yang gugur di Luhansk.

Baca Juga: Saat Pasukan Vladimir Putin Terjebak Lumpur Setinggi Lutut, Pejuang Kiev dengan Mudah Bunuh 600 Musuh

Tidak jelas kapan video itu diambil, meskipun bendera besar Rusia ditempatkan di sepanjang rute bersama dengan foto-foto orang mati.

Di sisi lain, Putin mengklaim dia telah "membebaskan" 97 persen dari provinsi timur Ukraina itu.

Padahal pasukannya sulit membuat banyak kemajuan dalam apa yang mereka sebut 'invasi militer khusus'. Sementara prajurit Moskow yang gugur terus bertambah.

Baca Juga: Jet Tempur Vladimir Putin Salah Tembak, 300 Marinir Rusia yang Ingin Merebut Kota Pavlivka Tewas Tak Berguna

Awal pekan ini, diduga 39 orang dari resimen senapan bermotor ke-252 meninggalkan garis depan di wilayah Luhansk dan menuntut untuk kembali ke Rusia.

Sebuah sumber mengatakan mereka ditinggalkan sendirian tanpa komandan di garis depan, menurut Daily Mail yang dikutip Express.

Sumber itu mengungkapkan: "Selama beberapa hari mereka bersembunyi dari penembakan, beberapa terluka parah, yang lain terbunuh."

Baca Juga: Komentar Lucu Warga Moskow, jika Ukraina Menyerang Rusia yang Tersisa Hanya Vladimir Putin di Bunkernya

"Orang-orang kami kehabisan perbekalan dan air, tidak ada amunisi." tuturnya.

"Mereka makan apa yang bisa mereka temukan, dan minum dari genangan air. Tidak ada yang dibawa kepada mereka, mereka hanya dikirim ke kematian mereka."***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler