ZONA PRIANGAN - Pasukan Vladimir Putin dilanda rasa frustrasi ketika mulai terkepung di Kherson dan sulit mendapat pasokan.
Gelagatnya mereka akan mundur dari Kherson ketimbang harus menyerah atau mati dalam serangan balasan tentara Ukraina.
Setelah mengevakuasi warga sipil Kherson, pasukan Moskow menarik diri sambil menghancurkan persediaan amunisi yang tersisa.
Hal itu dilakukan, agar amunisi dan peralatan lainnya tidak dicuri atau dimanfaatkan pejuang Kiev yang sebentar lagi masuk Kherson.
Percakapan telefon seorang tentara Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan ibunya menunjukkan prajurit Rusia "menghancurkan" persediaan amunisi yang tersisa.
Prajurit DPR itu mengakui bahwa Rusia “menyerahkan 60 kilometer” tanah, mengacu pada evakuasi Kherson, sebelum menyatakan frustrasi atas langkah tersebut.
Prajurit DPR itu berkata: “Saya kira, kita akan segera pergi dari sini.” Ibunya berkata: "Apakah seburuk itu?"
Prajurit itu berkata: "Sepertinya Rusia akan meninggalkan semua ini." Ibunya berkata: "Apakah kamu yakin? Anda yakin mereka tidak akan melupakan Anda di sana? ”
Prajurit DPR itu berkata: “Siapa tahu. Hari ini, kami membakar amunisi. Semua amunisi terbakar. Itu berkilau, berkedip, saya bahkan tidak bisa menjelaskannya.
“Di tempat lain, mereka juga meledakkan dan membakar amunisi. Pada dasarnya, mereka menghancurkan amunisi," ujarnya yang dikutip Express.
“Omong kosong macam apa ini? Jelaskan logika ini kepada saya: menyerah 60 kilometer, dan kemudian mencoba menjatuhkan mereka dari sini lagi."
"Aku hanya tidak tahu. Ini adalah kebodohan total. Kami sudah meninggalkan 100 km, mungkin 150 km, dan 60 km lagi untuk ditinggalkan," tutur tentara DPR itu.***