ZONA PRIANGAN - Di tengah semakin meningkatnya serangan balasan yang dilakukan oleh Ukraina, Rusia berencana untuk mengevakuasi sekitar 50 hingga 60 ribu orang selama enam hari ke depan.
Hal itu terungkap setelah gubernur wilayah Kherson yang dilantik Rusia Vladimir Saldo mengatakan, pihaknya mengevakuasi warga sipil ke tepi kiri (timur) Sungai Dnipro untuk memastikan warganya tetap aman dan dalam pantauan militer Rusia.
"Saya berkendara melalui pusat regional pagi ini. Di luar, tidak ada yang menunjukkan ada banyak tekanan," kata Saldo, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.
Baca Juga: Seorang Wanita Berusia 26 Tahun Diangkat Menjadi Menteri Iklim di Swedia
"Tetapi ketika saya tiba di pelabuhan sungai, saya melihat perahu-perahu sudah menunggu dan sudah penuh dengan orang-orang yang siap untuk pergi ke tepi kiri Dnipro," katanya, seraya menambahkan bahwa situasinya 'semakin tegang'," tambahnya.
Lebih lanjut Saldi mengatakan bahwa sekitar 10.000 orang per hari akan dipindahkan selama enam hari ke depan, dan beberapa daerah di Rusia sedang bersiap untuk menerima pengungsi.
Penduduk Kherson telah menerima pesan teks peringatan tentang kebutuhan mendesak untuk mengungsi, seperti dilaporkan oleh televisi pemerintah Rusia. Lebih dari 5.000 telah pergi dalam dua hari terakhir, kata Saldo.
Baca Juga: Korea Utara Menembakkan Peluru Artileri untuk Memberikan Peringatan Serius Terhadap Korea Selatan
Rusia mengambil alih sebagian besar wilayah Kherson di selatan Ukraina tak lama setelah invasi pada Februari, dan menyatakannya sebagai aneksasi pada September dalam sebuah langkah yang dikecam oleh Kyiv dan Barat sebagai ilegal.