Vladimir Putin Takut Rencana Pembunuhan, Kemungkinan Tidak Menghadiri Pertemuan KTT G20 di Bali Indonesia

11 November 2022, 11:07 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin kemungkinan tidak menghadiri KTT G20 di Bali, Indonesia.* /Sputnik/Alexei Babushkin/Kremlin via REUTERS

ZONA PRIANGAN - Presiden Rusia, Vladimir Putin kemungkinan besar akan melewatkan pertemuan KTT G20 di Bali Indonesia, minggu depan.

Ada beberapa alasan, Pemimpin Kremlin itu tidak menghadiri KTT G20. Namun semua alasan masih terkait dengan konflik Rusia-Ukraina.

Sergey Markov, yang pernah menjadi penasihat dekat Vladimir Putin mengungkapkan tiga alasan Presiden Rusia tidak akan datang ke Bali.

Baca Juga: HIMARS Ukraina Membunuh Pendeta Rusia, Kematian Mikhail Vasiliev Sudah Dikonfirmasi Gerejawi Moskow

1. Ada kemungkinan besar upaya pembunuhan terhadap Putin dari dinas khusus Amerika Serikat, Inggris, dan Ukraina.

2. Kemungkinan situasi yang memalukan. Misalnya, beberapa aktivis sosial yang jail ingin menjatuhkan citra Putin.

Ketika Putin tercoreng, semua media dunia memercikkan gambar dengan judul 'Presiden Rusia merangkak'. Saya yakin semacam ini situasi sedang direncanakan oleh beberapa orang Barat yang benar-benar gila.

Baca Juga: Komentar Lucu Warga Moskow, jika Ukraina Menyerang Rusia yang Tersisa Hanya Vladimir Putin di Bunkernya

3. Setelah kekalahan di Kherson, status Rusia sebagai negara besar dipertanyakan. Mereka akan menekan dan menuntut kapitulasi lunak.

Sergey Markov merupakan salah satu lingkaran Putin yang kecewa atas mundurnya pasukan Moskow dari Kherson.

Menurut dia, tidak sepantasnya pasukan Vladimir Putin menyerah dari serbuan pejuang Kiev tanpa pertempuran lebih dulu di Kherson.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Siapkan Gigi Naga untuk Menerkam Pergerakan Tentara Ukraina ke Mariupol

Dia berkata: “Jika Rusia ingin menang, kita harus mengubah ekonomi menjadi rezim militer. Keputusan ini sudah terlambat enam bulan."

"Kita harus lebih keras. Lebih keras. Drone, komunikasi, rudal, dan peluru harus diproduksi oleh pabrik kita," ucap Sergey Markov yang dikutip Express.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler