Hindari Kekerasan Terhadap Binatang, Robot Akan Gantikan Atraksi Lumba-lumba

13 Juli 2020, 20:22 WIB
LUMBA-lumba animatronik tengah dikembangkan .*/EDGE INNOVATION /

ZONA PRIANGAN – Lumba-lumba robot suatu saat akan menggantikan hewan aslinya sebagai alternatif untuk pertunjukan kehidupan laut, dalam upaya untuk menghindari kekerasan terhadap hewan.

Para wirausahawan di Selandia Baru kini tengah bekerja sama dengan para pembuat makhluk-makhluk terkenal dalam film-film Hollywood untuk mengembangkan lumba-lumba animatronik yang dibuat sangat mirip dengan hewan sesungguhnya.

Seekor lumba-lumba robot bisa mengangguk (dengan bantuan remot control) untuk merespons sapaan anak-anak atau penonton, mungkin terdengar tidak menarik atau membingungkan.

Baca Juga: Positif Covid-19, Eti binti Toyib Belum Bisa Pulang Kampung

Namun karena taman-taman pertunjukan air di seluruh dunia sedang menghadapi tekanan untuk menghentikan pertunjukan dengan hewan-hewan asli, maka makhluk-makhluk robot ini menyediakan alternatif yang menarik, menurut para pembuatnya.

Pendapatan dalam industri pertunjukan taman laut dalam sepuluh tahun terakhir telah turun karena masalah etika dan biaya hidup binatang,

"Namun antusiasme masyarakat untuk hiburan dan mengenal hewan-hewan laut ini masih tetap besar,” ujar Roger Holzberg, seorang perancang robot lumba-lumba hidung botol dan Direktur kreatif di perusahaan Walt Disney.

Baca Juga: Kabar Gembira, Jika Uji Coba Berhasil, Vaksin Covid-19 Tersedia Tahun Depan

Untuk membuat hewan-hewan robot ini, Holzberg bekerja sama dengan Walt Conti, yang bertanggung jawab dengan makhluk-makhluk laut terkenal di film, termasuk Free Willy dan Flipper.

“Kami percaya ini saatnya untuk membangun ulang industri ini, sebuah pendekatan yang lebih manusiawi, dan lebih menguntungkan pada saat yang bersamaan,” ujar Holzberg seperti dikutip laman The Guardians, belum lama ini.

Namun, biaya pembuatan per lumba-lumba ditaksir sekitar 20,8 juta poundsterling.

Baca Juga: Anggota TNI Gadungan Sering Membegal, Sudah Beraksi di 136 Lokasi

Li Wang, seorang pengembang bisnis dari Edge Innovation, yang berbasis di Selandia Baru ini, telah membuat casing untuk robot-robot tersebut, mengatakan biayanya empat kali lipat dari harga lumba-lumba normal.

“Kami harus membujuk mereka bahwa ini bisnis yang menguntungan, bahkan lebih menguntungkan dari hewan hidup sebenarnya,” ujarnya, karena robot tidak memerlukan pemeliharaan yang mahal.

Purwarupa lumba-lumba robot ini memiliki bobot lebih dari 270 kg dan tak dapat dibedakan dari hewan sesungguhnya.

Baca Juga: Beredar Kabar Pantai Pangandaran Akan Ditutup, Jeje: Itu Hoax!

Para penggiat hak-hak binatang juga menyamnut perubahan ini. Elisa Allen, direktur People for the Ethical Treatment of Animals, mengatakan dalam sebuah penyataan, dia berharap lumba-lumba robot akan menggantikan hewan aslinya dalam pertunjukan kehidupan laut di seluruh dunia.***

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler