Lagi, Pasukan Vladimir Putin Kalah dan Mundur dari Nova Kakhovka, Mereka Bersembunyi di Nyzhni Sirohozy

20 Desember 2022, 16:12 WIB
Tentara Putin berada di ambang kekalahan memalukan setelah serangan balasan Ukraina.* /Twitter/Express

ZONA PRIANGAN - Pasukan Vladimir Putin kembali mengalami kemunduran, informasi terbaru mereka akan meninggalkan Kota Nova Kakhovka.

Petinggi militer Rusia sedang mempertimbangkan penarikan pasukan Moskow dari Nova Kakhovka dekat Kherson menuju ke Krimea.

Kepergian pasukan Kremlin juga sudah didengar penduduk Nova Kakhovka. Beberapa di antara mereka termasuk kolaborator ditawari untuk mengungsi.

Baca Juga: Kota Bakhmut Menebarkan Bau Busuk, Mayat Tentara Grup Wagner Dibiarkan Bergelimpangan di Medan Perang

Sementara Staf Umum Ukraina mengungkapkan, pasukan Vladimir Putin mundur dari Nova Kakhovka dekat Kherson ke daerah pemukiman Nyzhni Sirohozy.

"Di antara penduduk setempat, prajurit menyebarkan informasi bahwa Kakhovka akan ditinggalkan oleh pasukan Rusia pada akhir tahun ini," kata Staf Umum Ukraina.

"Oleh karena itu, penduduk setempat yang setia kepada penjajah ditawari pindah ke Krimea yang diduduki sementara," tuturnya yang dikutip Express.

Baca Juga: Pejuang Ukraina Kepung Tentara Grup Wagner di Kota Melitopol, Jalur Pasokan di Jalan Raya M47 Diledakkan

Nova Kakhova adalah situs bendungan strategis dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), yang telah dikendalikan oleh pasukan Rusia sejak musim semi.

Rusia telah membuka pintu air samping untuk memulihkan aliran air irigasi ke Krimea, yang mereka aneksasi secara ilegal pada tahun 2014.

Moskow telah mengancam akan meledakkan Bendungan Nova Kakhovka, yang akan melepaskan gelombang air pasang dan menghancurkan sekira 80 kota dan membunuh ribuan warga.

Baca Juga: 300 Marinir Rusia Mati Seperti Lalat Akibat Strategi Perang yang Salah di Wilayah Pavlivka dan Ugledar

Oleksiy Reznikov, Menteri Pertahanan Ukraina, mengatakan setiap upaya untuk menghancurkan bendungan itu akan menjadi "gila" dan merugikan Rusia sendiri.

Dia menunjukkan bahwa langkah seperti itu akan membanjiri daerah yang dikuasai Rusia dan juga memutus akses mereka ke air tawar, melalui kanal dari Sungai Dnipro ke Krimea yang diduduki.

Dia berkata: “Jika Anda memeriksa lanskap di distrik ini, Anda akan menemukan bahwa tepi barat adalah medan yang lebih tinggi dan tepi timur adalah medan yang lebih rendah."

Baca Juga: Ramzan Kadyrov Desak Rusia Merebut Kembali Swiss Setelah Menghancurkan Ukraina dengan Senjata Nuklir

"Ini berarti air akan mengalir ke timur tepian ini dan mereka akan menimbulkan risiko bagi pasukan Rusia," jelasnya.

Pejabat pendudukan Rusia meninggalkan Nova Kakhova menjelang akhir November, memicu desas-desus bahwa penarikan akan segera terjadi.

Pusat Perlawanan Nasional Ukraina mengatakan bahwa tidak hanya pejabat Rusia tetapi juga kolaborator Ukraina telah meninggalkan kota.

Baca Juga: NATO Cukup Membutuhkan Tiga Hari untuk Mengalahkan Rusia, Vladimir Putin Paham Atas Peringatan Itu

Seorang juru bicara mengatakan: “Ini bukan hanya tentang mereka yang memegang posisi dalam administrasi pendudukan, tetapi juga mereka yang ikut serta dalam serangan bersama dengan Rusia terhadap penduduk lokal, mengintimidasi dan memaksa penduduk untuk bekerja sama."

"Semua pengkhianat aktif meninggalkan Kota Nova Kakhovka karena mereka merasa pembebasannya tinggal menunggu waktu," ucapnya.

Juru bicara mendesak penduduk Nova Kakhovka untuk meninggalkan kota sampai pembebasannya oleh tentara Ukraina.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler