Rudal Harm Buatan Amerika Serikat Menyerang Wilayah Rusia, Kemenhan Moskow Klaim Tembak Jatuh 4 Rudal

21 Desember 2022, 11:59 WIB
Pasukan Rusia telah meluncurkan serangkaian serangan rudal di seluruh Ukraina.* /Twitter /odessatipikal

ZONA PRIANGAN - Konflik Rusia-Ukraina dikhawatirkan tiada berhenti, setelah pejuang Kiev makin berani menyerang balik ke wilayah Negeri Beruang Merah.

Beberapa wilayah Rusia dekat perbatasan kini makin sering menjadi sasaran tembak rudal Ukraina yang dipasok Amerika Serikat (AS).

Kremlin belum lama ini mengklaim telah menembak jatuh rudal anti-radar Harm buatan AS di atas wilayah Belgorod, yang berbatasan dengan Ukraina.

Baca Juga: Kota Bakhmut Menebarkan Bau Busuk, Mayat Tentara Grup Wagner Dibiarkan Bergelimpangan di Medan Perang

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Moskow mengungkapkan, ada empat rudal anti-radar Harm buatan AS yang berhasil dilumpuhkan.

Namun, Moskow tidak memberikan perincian lebih lanjut tentang insiden di Belgorod dan berapa rudal yang dilepaskan Ukraina.

Sementara Pentagon belum memberikan konfirmasi resmi atas klaim Kemenhan Rusia yang menembak jatuh rudal Harm.

Baca Juga: NATO Cukup Membutuhkan Tiga Hari untuk Mengalahkan Rusia, Vladimir Putin Paham Atas Peringatan Itu

Sementara pada bulan Agustus, AS memang mengakui memberi Ukraina rudal Harm yang memiliki jangkauan 30 mil dan dilengkapi untuk digunakan pada jet tempur era Uni Soviet Angkatan Udara Ukraina.

Senjata bantuan dari negara NATO telah meningkatkan kemampuan Kiev untuk menyerang balik pasukan Vladimir Putin di beberapa wilayah pendudukan, lapor Express.

Akibatnya, militer Rusia mengambil keputusan untuk menarik mundur pasukan di beberapa wilaah seperti Kharkiv, Lyman dan Kherson, menghindari bertambah banyaknya korban tewas.

Baca Juga: Ramzan Kadyrov Desak Rusia Merebut Kembali Swiss Setelah Menghancurkan Ukraina dengan Senjata Nuklir

Namun, perencana strategis AS khawatir penggunaan senjata yang dipasok Amerika atau Barat untuk melancarkan serangan di tanah Rusia dapat meningkatkan konflik dan melihat perang meluas menjadi konflik besar antara negara adidaya bersenjata nuklir.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler