Angkatan Udara Rusia Bersiap Menggandakan Penggunaan Rudal Hipersonik untuk Membuat Ukraina Menyerah

27 Desember 2022, 14:19 WIB
Rudal hipersonik Kinzhal milik Rusia ditembakkan selama uji coba.* /Sputnik /Russia’s Defense Ministry

ZONA PRIANGAN - Dalam upaya terbaru menaklukan Ukraina, pasukan Vladimir Putin bersiap menggunakan rudal jelajah hipersonik.

Sebenarnya itu bukan yang pertama, karena Rusia sudah menggunakan rudal hipersonik dalam peperangan pada pertengahan Maret lalu.

Pasukan Kremlin melepaskan bom Kinzhal (belati) untuk menghancurkan depot senjata dan objek vital lainnya di Ukraina.

Baca Juga: Tentara Grup Wagner Putus Asa dalam Pertempuran di Bakhmut Mereka Kedinginan dan Kehabisan Senjata

Cuma, pejuang Kiev belum juga menyerah sehingga ke depan Moskow terpaksa menggandakan penggunaan rudal jelajah hipersonik yang mematikan, menurut laporan oleh seorang komandan Rusia.

Bom hipersonik yang diluncurkan dari udara jauh lebih sulit dihentikan karena kecepatannya, kedekatannya dengan tanah, dan fakta bahwa jalur penerbangannya dapat diubah setelah diluncurkan.

Rudal, yang menggunakan mesin scramjet untuk terbang kira-kira lima kali kecepatan suara, kemungkinan akan digunakan untuk melanjutkan serangan brutal Rusia terhadap infrastruktur energi Ukraina.

Baca Juga: Perwira Rusia yang Sedang Berkumpul di Zabaryne pada Malam Natal Ditembaki Roket Ukraina, Ini Akibatnya

China, AS, dan Rusia terkunci dalam perlombaan senjata untuk mengembangkan dan menggunakan senjata ini, sementara negara lain, termasuk Iran, Korea Utara, dan Jepang, sedang mengerjakan program skala kecil.

Outlet media pemerintah Rusia Interfax mengutip komandan udara Rusia Sergei Kobylash mengatakan rudal hipersonik mereka sekarang dipasok ke Angkatan Udara untuk siap tempur.

Dia berkata: “Untuk kepentingan penerbangan jarak jauh, pengembangan dan penyediaan seluruh jajaran senjata penerbangan, termasuk rudal jelajah hipersonik baru, sedang dilakukan.”

Baca Juga: Ramzan Kadyrov Desak Rusia Merebut Kembali Swiss Setelah Menghancurkan Ukraina dengan Senjata Nuklir

Pada bulan Agustus, Rusia mengerahkan rudal hipersonik Kinzhal (belati) tiga kali di Ukraina, menurut Menteri Pertahanan Sergei Shoigu.

Vladimir Putin mempresentasikan berbagai rudal hipersonik pada tahun 2018, mengklaim bahwa mereka dapat mencapai hampir semua titik di dunia dan menghindari perisai rudal buatan AS.

Sehari setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi Presiden AS Joe Biden, sebagian untuk membahas pasokan sistem pertahanan udara, Vladimir Putin berjanji untuk melakukan "apa pun" untuk mencapai keberhasilan dalam perang.

Baca Juga: 300 Marinir Rusia Mati Seperti Lalat Akibat Strategi Perang yang Salah di Wilayah Pavlivka dan Ugledar

Dia menekankan bahwa sumber daya akan disalurkan ke kekuatan nuklir, yang dia gambarkan sebagai “jaminan utama kedaulatan Rusia”, dan lebih banyak rudal hipersonik akan disiapkan.

Rudal hipersonik berbeda dari rudal konvensional karena bergerak lebih dekat ke bumi, menghilangkan lengkungan ke atmosfer.

Yang terakhir bergerak keluar dari atmosfer sebelum jatuh kembali ke bumi tepat di atas targetnya, lapor Express.

Baca Juga: Invasi ke Ukraina Gagal tapi Tidak Ada Kudeta Terhadap Vladimir Putin Karena Usianya Tak Bertahan Lama

Rudal hipersonik bergerak dengan kecepatan lima kali kecepatan suara (3.852 mph) dan sangat dapat bermanuver, membuatnya sulit untuk diprediksi, dilacak, dan dihancurkan.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler