Harvard dan MIT Merancang Masker N95 yang Bisa Dipakai Ulang

30 Juli 2020, 06:25 WIB
Purwarupa masker N95 yang bisa dipakai ulang.*/sciencealert.com /

ZONA PRIANGAN – Saat ini seluruh dunia tengah berjuang memerangi Covid-19 salah satu upaya menangkalnya dengan memakai masker, namun tidak semua masker sama tingkat perlindungannya.  

Salah satu jenis penutup mulut dan hidung yang sangat efektif menghambat partikel virus corona lewat udara kini telah ditemukan.

Dengan eksperimen yang cukup brilian memungkinkan kita menggunakan masker dengan material yang sedikit, namun hasilnya mungkin lebih menyelamatkan nyawa.

Baca Juga: Peringatan, Jangan Menanam Benih Misterius yang Dikirim Lewat Surat

Sebuah purwarupa baru, yang dirancang para ilmuwan dari Universitas Harvard dan MIT, adalah jenis masker N95 yang bisa diputar.

Seperti kita ketahui, masker N95, adalah tipe respirator yang mampu menyaring partikel udara yang mengandung virus, dipakainya cukup ketat, tidak seperti masker bedah yang longgar.

Namun, kebanyakan masker N95 terbuat dari bahan polypropylene, dan biasanya dibuang setelah dipakai menangani pasien yang terpapar virus.

Baca Juga: Moderna Uji Coba Vaksin Corona Fase 3

Sifat sekali pakai inilah yang menjadi alasan mengapa masker N95 pasokannya harus konstan dalam menghadapi virus corona.

"Kita ingin memaksimalkan pemakaian ulang dari sistem ini, dan bisa disterilisasi dengan cara yang berbeda,”kata gastroenterolog Giovanni Traverso dari Brigham and Women's Hospital yang berafiliasi dengan Harvard, yang juga mengajar rekayasa mekanis di MIT.

Masker sistem baru, yang kini tengah dikembangkan, adalah masker yang bisa terbuat dari karet silikon, memiliki kemampuan dipakai berulang-ulang setelah sterilisasi, dan masih memberikan perlindungan layaknya N95, lewat penggunaan satu atau dua filter yang bisa disisipkan di depan masker ini.

Baca Juga: Robot Besar Setinggi 18 meter Sedang Dikembangkan di Jepang

"Dengan rancangan ini, filter bisa dimasukan dan kemudian dibuang setelah digunakan, dan Anda membuang sedikit material dibanding masker N95," komentar ilmuwan material dari MIT, Adam Wentworth, seperti dikutip laman sciencealert.com, belum lama ini.

Sistem masker, yang disebut Injection Moulded Autoclavable, Scalable, Conformable (iMASC), dirancang dengan bantuan komputer, menggunakan model 3D untuk simulasi sifat dan perubahan bentuk rancangan silikon, saat dipakai pada ukuran dan jenis wajah yang berbeda.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Tags

Terkini

Terpopuler