ZONA PRIANGAN - Brigade 111 Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina berhasil menembak jatuh drone pembom Rusia, dekat Sloviansk, di wilayah timur Donetsk.
Drone pembom Rusia yang diketahui buatan China itu membawa bahan peledak seberat 20 kilogram. Beruntung pejuang Ukraina berhasil melumpuhkan drone tersebut sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.
Keberhasilan pasukan Ukraina menembak jatuh drone Vladimir Putin sudah dikonfirmasi oulet berita CNN yang menyebut drone itu dari jenis Mugin 5.
Baca Juga: Amerika Serikat Punya Rekaman Jet Tempur Rusia Tabrak Drone MQ-9 Reaper, Data Rahasia Sudah Dihapus
Militer Ukraina mengetahui akan adanya serangan drone Kamikaze, hasil dari laporan mata-mata di Rusia. Pejuang Kiev akhirnya tinggal menunggu kedatang drone tersebut dan melumpuhkannya.
Layanan Keamanan Ukraina (SBU) mengatakan kepada CNN bahwa agennya yang berbasis di wilayah pendudukan Rusia memperingatkan bahwa drone telah diluncurkan untuk menyerang posisi Ukraina.
SBU kemudian menyiagakan unit militer di dekat Sloviansk, yang kemudian menembak jatuh pesawat dengan senapan serbu AK 47, tulis Express.
Anggota Brigade ke-111 Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina menjelaskan bahwa mereka mendengar drone di atas kepala sebelum melihat lampu berkedip pada pesawat melalui pepohonan.
“Dari suara, dari lampu sinyal, pasukan banyak menembak dan merobohkan UAV,” kata Maksim, seorang pejuang pertahanan teritorial berusia 35 tahun yang dipanggil untuk mengatasi ancaman tersebut.
Ketika mereka mendekati pesawat tak berawak itu, mereka mengklaim UAV itu membawa bom sekitar 20 kilogram, yang kemudian diledakkan oleh tentara dengan memasang bom penghancur buatan AS dan mundur 500 meter ke jarak yang aman.
Setelah menyaksikan besarnya ledakan, mereka memahami kerusakan apa yang bisa ditimbulkan oleh drone "pembom" jika tidak jatuh.
Menurut seorang ahli yang dikutip CNN, bom itu kemungkinan dibuat dengan komponen cetak 3D.
Drone Mugin 5 sering disebut sebagai "drone Alibaba" karena tersedia secara komersial hingga £12.400 ($15.000) di situs web China tertentu, seperti Alibaba dan Taobao.
Mugin Limited, yang berbasis di Kota Xiamen, China, menyebut insiden itu "sangat disayangkan" dan mengonfirmasi kepada CNN bahwa itu adalah salah satu drone mereka.
Mereka mengatakan "tidak memaafkan" penggunaan peralatan mereka untuk peperangan dan mengklaim telah berhenti menjual model mereka ke Ukraina dan Rusia ketika invasi dimulai.***