ZONA PRIANGAN - Kiev sempat membunyikan sistem peringatan serangan udara ketika terjadi ledakan dahsyat dan cahaya terang di atas langit Ukraina.
Kepala Administrasi Militer Kiev, Serhiy Popko mengatakan ada cahaya terang di atas langit Ukraina dan secara serius diwaspadai.
Di awal fenomena cahaya terang itu, ada tiga spekulasi yang beredar. Pertama pasukan Vladimir Putin dicurigai melakukan serangan udaya.
Kedua, beredar informasi terjadi jatuhnya satelit luar angkasa NASA ke Bumi. Satelit yang jatuh merujuk ke RHESSI.
Ketiga, ada yang berpendapat bahwa pancaran sinar terang itu mungkin disebabkan oleh meteor yang terbakar di atmosfer
Walau sempat membunyikan peringatan serangan udara, militer Ukraina akhirnya tidak mengoperasikan sistem pertahanan udara.
Serhiy Popko menulis di Telegram: "Menurut informasi awal, fenomena ini adalah hasil dari jatuhnya satelit luar angkasa NASA ke Bumi."
Namun, sejak itu, angkatan udara Ukraina berpendapat bahwa pancaran itu mungkin disebabkan oleh meteor yang terbakar di atmosfer, mengesampingkan kemungkinan bahwa itu disebabkan oleh serangan udara Rusia.
Penjelasan ini didukung oleh Badan Antariksa Negara Ukraina, yang mengatakan: "Kilat itu kemungkinan besar disebabkan oleh meteorit yang jatuh dari Aliran Lyrid."
Awal pekan ini, NASA mengumumkan bahwa pesawat ruang angkasa Reuven Ramaty High Energy Solar Spectroscopic Imager (RHESSI), yang dinonaktifkan pada tahun 2018, akan terjun ke atmosfer bumi tadi malam.
Badan antariksa AS dengan cepat membantah anggapan bahwa satelit lama mereka bertanggung jawab atas cahaya yang terlihat di Kiev.
Bahkan, kata mereka, pada saat pendaran itu, RHESSI “masih di orbit”.
Analisis oleh Departemen Pertahanan AS memperkirakan waktu masuk kembali kira-kira pukul 8.50 malam EDT kemarin, kurang lebih satu jam — yaitu, pukul 3.50 waktu setempat pagi ini di Kiev.
Mengikuti klaim Popko, juru bicara NASA mengatakan kepada AFP bahwa, pada saat itu, “masuk kembali [belum] terjadi. Tidak ada satelit NASA yang masuk kembali ke atmosfer hari ini.”***