ZONA PRIANGAN - Ketika sejumlah negara sibuk menghadapi pandemi Covid-19, Korea Utara dengan enteng mengeluarkan pernyataan tidak ditemukan satu kasus pun.
Keruan saja pernyataan itu mendapat respons negatif dari negara tetangganya, Korea Selatan yang mengeluarkan komentara "sulit untuk percaya".
Bahkan Badan Intelejen Nasional Seoul mencurigai, Korea Utara menutup-nutupi kasus Covid-19.
Baca Juga: Royal Navy Inggris Siap Dukung US Navy Lakukan Serangan ke Beijing, Laut China Timur Memanas
Kecurigaan itu berdasarkan fakta, Korea Utara memiliki hubungan perdagangan yang spesial dengan Cina, dimana virus corona muncul pertama kali.
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di Mantra Sukabumi.com dengan judul "Korea Utara Klaim Nol Persen Kasus Corona di Negaranya, Korea Selatan Meragukan".
Sebelum perbatasan ditutup pada akhir Januari, masih terjadi pertukaran orang per orang antara Korea Utara dan Cina.
Baca Juga: Penerima Dana BPUM Sudah Diumumkan, Segera Lengkapi Syarat untuk Mencairkan Modal Rp 2,4 Juta
Klaim ‘nol persen kasus covid-19’ pun diragukan oleh Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha.
Kang mengatakan bahwa "sulit untuk percaya" bahwa Korea Utara tidak memiliki kasus virus corona.
Komentar itu memicu kemarahan Korea Utara dengan mengecam Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha.
Baca Juga: Harga Rp 4 Juta, Oppo Hadirkan Reno5 dengan Keunggulan 64 Megapixel AI Quad Camera
Korea Utara juga mengungkapkan kekesalannya dengan memperingatkan konsekuensi atas komentarnya yang "kurang ajar", kata media pemerintah pada Rabu, 9 Desember.
Korea Utara belum secara resmi mengkonfirmasi adanya infeksi, meskipun dikatakan ada ribuan "kasus yang dicurigai".
Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang menjabat sebagai pejabat senior Partai Buruh, mengeluarkan pernyataan kepada kantor berita resmi KCNA, bahwa pernyataan Kang sangat tidak berdasar.
Baca Juga: Agar Terlihat Tetap Mengkilap, Ibu-ibu Bisa Mengelap Daun Gelombang Cinta dengan Susu Cair
"Ini bisa dilihat dari pernyataan sembrono yang dibuatnya tanpa mempertimbangkan konsekuensi bahwa dia terlalu bersemangat untuk lebih mendinginkan hubungan yang membeku," kata Kim.
"Kami tidak akan pernah melupakan kata-katanya dan dia mungkin harus membayar mahal untuk itu," katanya, seperti dikutip dari CNA.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Kim Jong Un mengadakan tiga KTT pada tahun 2018 tetapi hubungan tersebut hanya mengalami sedikit kemajuan.
Baca Juga: Virus Covid-19 Mirip dengan Virus Flu Biasa, Hati-hati kalau Hidung Kehilangan Fungsi Penciuman
KCNA mengatakan pekan lalu bahwa Korea Utara telah memberlakukan "langkah-langkah darurat kelas atas" untuk memblokir penyebaran virus corona.***(Emis Suhendi/Mantra Sukabumi.com)