"Pukul 04:41 Senin pagi, Angkatan Laut AS mengerahkan Northrup Grumman MQ-4C Triton yang beroperasi di atas LNU pada ketinggian 45.950 kaki," tulis @civmilair.
Diketahui jika AS memang sengaja menerbangkan UAV tersebut untuk memantau pergerakan militer Cina sebelum perang meletus nantinya.
Baca Juga: Lucky Hakim Percaya Diri Bergaya Pejabat, Netizen Langsung Komentar: Jangan Jadi Koruptor!
"US Navy sedang mendemonstrasikan jika pada 2021 pertempuran akan dijalankan dengan UAV/UCAV alias pesawat tak berawak," kata Laksamana Muda US Navy, Robert Gaucher seperti dikutip dari Express.
Gaucher menilai jika tujuan AS yakni Free and Open Indo-Pacific harus didompleng dengan kekuatan tempur mematikan untuk melawan Cina.
"Kami akan mendemonstrasikan bagaimana kami dapat mencapai kemenangan dengan mengarahkan senjata mematikan kami kepada musuh," tambahnya.
Baca Juga: Mantan Sopir Pribadi Tetap Harus Hormat Kepada Majikannya dalam Pilwabup Cirebon, Ayu Menang
Cina sendiri belum menanggapi adanya penerbangan mata-mata ini.
Beijing diketahui kesulitan mengantisipasi MQ-4C Triton karena mereka masih tak bisa menembak jatuh pesawat mata-mata itu.***(Beryl Santoso/zonajakarta.com)