Inilah Tempat Jack Ma Saat Ini Ditahan, Ternyata Bisa Menimpa Juga Jeff Bezos dan Mark Zuckerberg

- 5 Januari 2021, 15:16 WIB
Miliarder Asia dan pendiri Alibaba, Jack Ma. Inilah Tempat Jack Ma Saat Ini Ditahan, Bisa Menimpa Juga Jeff Bezos dan Mark Zuckerberg.
Miliarder Asia dan pendiri Alibaba, Jack Ma. Inilah Tempat Jack Ma Saat Ini Ditahan, Bisa Menimpa Juga Jeff Bezos dan Mark Zuckerberg. /Instagram/@alibaba.group/

ZONA PRIANGAN - Menghilangnya miliarder Asia, Jack Ma, selama dua bulan belakangan ini dari hadapan publik telah menuai sorotan terhadap Partai Komunis China (CCP).

Sementara saat ini berkembang spekulasi bahwa Jack Ma, pendiri platform e-commerce raksasa Alibaba, berada di bawah pengawasan CCP. Tepatnya tengah dalam tahanan militer yang tidak memiliki akses ke luar.

Selain itu sebuah media corong dari CCP, People’s Daily, telah mengumumkan bila Jack Ma dikeluarkan dari keanggotaan partai.

Baca Juga: Ketegangan Meningkat, AS Menambahkan Lusinan Perusahaan China Kedalam Daftar Hitam Perdagangan

Dalam episode terakhir dari reality show Top 20 Africa’s Business Heroes, Jack Ma pun batal tampil. Dan digantikan oleh co-founder Alibaba, Lucy Peng, dengan posisinya sebagai juri.

Jack Ma yang dijuluki Amazon Asia, seharusnya hadir dalam acara yang memberikan kesempatan kepada wirausahawan Afrika dalam bersaing untuk memperoleh subsidi modal 1,5 juta dolar AS itu.

Di Twitter, Jack Ma tampak terakhir mencuit 10 Oktober tahun lalu. Namun, beberapa pekan sebelum final reality show tersebut, tidak ada lagi postingan di Twitter milik Ma. Padahal ayah tiga anak itu cukup aktif dalam sosmed Twitter-nya.

Baca Juga: Royal Navy Inggris Siap Dukung US Navy Lakukan Serangan ke Beijing, Laut China Timur Memanas

Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Jack Ma Menghilang Usai Kritik Sistem Bank di China, Spekulasi Pengekangan pun Merebak"

Selain itu, ada yang menyoroti hal ini, dia adalah seorang peneliti dan penulis buku Goliath: The Hundred Year War Between Monopoly Power and Democracy.

Dia menilai, jika Jack Ma bisa lenyap karena kritiknya, hal itu bisa menimpa pula miliarder Amerika Serikat seperti Jeff Bezos dan Mark Zuckerberg.

Baca Juga: Cina Ingin Kuasai Wilayah Indonesia Lewat Klaim Laut China Selatan, AS: Mirip Nazi

Situs berita Inggris, Telegraph pun menyoroti foto Jack Ma yang tampil di acara itu bukan foto terbaru melainkan hasil ambilan laman situs.

Menurut Financial Times, juru bicara Alibaba mengatakan Ma tidak dapat ikut serta dalam panel juri, "Karena jadwal bentrok." 

Pria berusia 56 tahun itu belum terlihat di depan umum setelah bersahutan dengan para pejabat China mengenai pidatonya pada bulan Oktober 2020.

Baca Juga: Lowongan Kerja Jadi Mata-mata Kini Lebih Terbuka, Termasuk untuk Warga Minoritas

Kala itu, Jack Ma mengeluh pada konferensi bisnis bahwa regulator China dan bank-bank yang dikelola pemerintah menghambat peluang.

“Sistem keuangan saat ini adalah warisan dari Era Industri,” kata Ma dalam pidatonya.

“Kita harus menyiapkan yang baru untuk generasi penerus dan generasi muda. Kita harus mereformasi sistem yang sekarang,” katanya.

Baca Juga: Akibat Kapal Tankernya Disita oleh Iran, Militer Korea Selatan Kirim Kapal Perang

Selanjutnya, seperti dilaporkan oleh Wall Street Journal pada November 2020, para pejabat di Beijing menegur Ma dengan menangguhkan penawaran saham umum perdana atau IPO senilai  37 miliar dolar AS, dari Ant Group, atas perintah langsung Presiden Xi Jinping.

Sementara media lainnya, Bloomberg menyebutkan, Ma disarankan untuk tetap di China sebelum meluncurkan penyelidikan anti-monopoli ke dalam Alibaba Group Holding pada Malam Natal.

Menurut Associated Press, langkah tersebut merupakan bagian dari upaya Partai Komunis untuk mengekang pengaruh perusahaan teknologi, saat mereka pindah ke sektor jasa keuangan pada saat Beijing berusaha mengurangi risiko keuangan.

Baca Juga: Viral Angin Puting Beliung Mirip Tornado Bergerak ke Bayalangu, Lematamba dan Panguragan

Regulator China juga memerintahkan Ant Group, perusahaan teknologi keuangan terbesar di dunia, untuk memperbaiki bisnisnya dan mematuhi persyaratan peraturan di tengah pengawasan yang meningkat, terhadap praktik anti-monopoli di sektor internet negara itu. 

Alibaba dan perusahaan yang dipisahkan oleh Tencent Holding Ltd. didenda bulan lalu, karena gagal mengajukan persetujuan resmi sebelum melanjutkan dengan beberapa akuisisi.*** (Gita Pratiwi/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Yurri Erfansyah

Sumber: Pikiran Rakyat Associated Press Telegraph Financial Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x