Network
ZONA PRIANGAN - Taiwan ingin kedaulatannya diakui dunia internasilnal dengan mengeluarkan model paspor baru.
Pencetakan model paspor baru itu, untuk mempertegaskan perbedaan antara Taiwan dan China.
Taiwan pun makin berani, dalam paspor tersebut memperbesar kata "Taiwan" dan membiaskan kata China.
Baca Juga: Terungkap, Jepang Jajah Indonesia Bukan Karena Rempah-rempah atau Emas tapi Incar Pohon Ini
Direktur Jenderal Biro Urusan Konsuler Phoebe Yeh mengatakan kepada Reuters, paspor baru itu untuk memperjelas mana warga Taiwan dan China.
Warga Taiwan saat bepergian sering dipertanyakan asal usulnya, terkait saat ini sedang musim pandemi Covid-19.
Padahal di Taiwan sudah aman dari Covid-19, jadi jika memegang paspor Taiwan dunia internasional tidak perlu bingung.
Baca Juga: Pesawat Pembom Xian H-6 China Mengudara, Kalimantan Bisa Jadi Sasaran Tembak dalam Sekejap
Selama hari-hari awal pandemi, Taiwan mengatakan beberapa warganya bingung, ketika harus tunduk tidak bisa masuk ke suatu negara, karena beerasal dari China.
Sekarang dengan paspor baru, warga Taiwan bisa dengan tenang karena tidak lagi disangka dari China.
Phoebe Yeh mengungkapkan pemerintah Taiwan telah menerima lebih dari 700 aplikasi untuk paspor baru.
Baca Juga: China Tak Berani Bergerak, Militer Indonesia Siaga di Wilayah Laut Natuna Utara
“Tujuannya untuk meningkatkan visibilitas Taiwan agar orang-orang kami tidak salah dikenali sebagai orang China saat bepergian ke luar negeri,” ujarnya.
Chen Li-ting, salah satu orang pertama yang mengajukan paspor baru, mengatakan perubahan itu "fantastis".
“Saya pikir itu akan terjadi cepat atau lambat. Artinya, cepat atau lambat kata Taiwan akan semakin banyak bermunculan. Dan di masa depan Republik China mungkin akan lenyap,” ujarnya.
Baca Juga: Kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182, Turki Berduka dan Turut Mendoakan untuk Semua Korban
Sementara China tidak peduli dengan langkah yang diambil Taiwan.
Pemerintah Beijing menyebut, apa yang dilakukan Taiwan tidak akan mengubah fakta bahwa Taiwan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari China.
China mengklaim Taiwan yang demokratis sebagai wilayah kedaulatannya.***
