Ngeri! Kalau Jumlah Hewan Ini Berkurang Sama Artinya Manusia Menuju Kepunahan

- 13 Januari 2021, 16:07 WIB
 JUMLAH kupu-kupu di dunia mengalami penurunan yang drastis.*
JUMLAH kupu-kupu di dunia mengalami penurunan yang drastis.* /Pixabay /Gerhard Bögner

ZONA PRIANGAN - Jumlah serangga terus berkurang 1 hingga 2 persen setiap tahun, dan bagi para peneliti itu sangat mengerikan.

Para peneliti menyebut kehilangan serangga 10 hingga 20 persen dalam satu dekade, sama artinya dunia menuju kepunahan.

Perubahan iklim menjadi salah satu faktor berkurangnya jumlah serangga, dimana hewan itu sejatinya bisa membantu siklus dunia.

Baca Juga: Terungkap, Jepang Jajah Indonesia Bukan Karena Rempah-rempah atau Emas tapi Incar Pohon Ini

Prof David Wagner dari University of Connecticut di AS, analisis lingkungan, menyebut populasi serangga turun 1-2% setahun, tidak boleh dianggap kecil.

Wagner mengatakan peningkatan variabilitas iklim mendorong kepunahan [serangga] dengan kecepatan yang luar biasa.

Hewan seperti capung dan damselflies atau kupu-kupu bisa mengering sampai mati dalam waktu satu jam dengan kelembapan yang sangat rendah.

Baca Juga: Pohon Ini Mengeluarkan Bau Busuk, Tak Disangka Bisa Jadi Sumber Pangan Alternatif

Salah satu studi mengidentifikasi iklim yang semakin tidak menentu sebagai alasan utama hilangnya ngengat dan serangga.

Makalah PNAS lainnya menemukan jumlah kupu-kupu telah turun 50% sejak 1976 di Inggris dan 50% sejak 1990 di Belanda.

Itu juga menunjukkan kisaran kupu-kupu mulai menyusut sejak lama, turun 80% antara tahun 1890 dan 1940, demikian dikutip zonapriangan dari The Guardian.

Baca Juga: Suka Mengonsumsi Jambu Biji Merah? Rasakan 6 Manfaat yang Tak Terduga Ini

Namun, penelitian ngengat menunjukkan nol atau hanya sedikit penurunan jangka panjang selama dua dekade terakhir.

Wagner berkata: “Kami tahu alam sedang dikepung dan kami tahu kami bertanggung jawab atas kepunahan serangga."

Hal perlu diperhatikan, yakni populasi manusia yang stabil, tingkat keberlanjutan konsumsi, dan keadilan sosial.

Baca Juga: Ibu-ibu Sempatkan Beli Buah Ini, Mampu Mengurangi Kolesterol dan Terhindar Stroke

Saat ini, serangga menghadapi banyak ancaman yang tumpang tindih termasuk perusakan habitat liar untuk pertanian, urbanisasi, pestisida dan polusi cahaya.

Keruntuhan populasi telah tercatat di tempat-tempat di mana aktivitas manusia mendominasi.

Para ilmuwan sangat prihatin bahwa krisis iklim dapat menyebabkan kerusakan serius di daerah tropis.

Baca Juga: Tanaman Hias Ini Makin Populer di Tahun 2021, Ibu-ibu Pasti Jatuh Cinta Melihatnya

Para peneliti mengatakan sudah cukup banyak yang diketahui untuk tindakan segera yang harus diambil.

Sejauh ini, serangga adalah hewan yang paling beragam dan melimpah di Bumi, dengan jutaan spesies dan melebihi manusia sebanyak 17 kali lipat.

Mereka sangat penting bagi ekosistem tempat manusia bergantung, menyerbuki tanaman, menyediakan makanan untuk makhluk lain, dan mendaur ulang limbah alam.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x