China Akan Bangun Kota di Papua Nugini, Dicurigai Sebagai Pangkalan Angkatan Laut

- 9 Februari 2021, 06:03 WIB
Ilustrasi peta Indonesia, Papua Nugini dan Australia
Ilustrasi peta Indonesia, Papua Nugini dan Australia /Pixabay /Clker

ZONA PRIANGAN - China berencana membangun kota di Pulau Daru, Papua Nugini, yang lokasinya berdekatan dengan Australia dan Indonesia.

Namun para pengamat curiga, China bukan membangun kota tapi mendirikan pangkalan untuk angkatan laut sebagai kekuatan militernya.

Dari proposal yang masuk, pembangunan kota di Pulau Daru itu digarap perusahaan China, WYW Holding Ltd.

Baca Juga: Sejumlah Jompo di Desa Mulyasari Pamanukan Terisolasi Banjir, Harapkan Tim SAR Lakukan Evakuasi

Baca Juga: Innalillahi, 24 Buruh Pabrik Garmen Tewas Terjebak Banjir

Di lokasi dekat Selat Torres tersebut China akan membangun pelabuhan dan kawasan industri, demikian dilaporkan media Australia yang dikutip ABC News.

Laporan tersebut mengutip surat perusahaan kepada pemerintah Papua Nugini dari April tahun lalu.

Pulau Daru berpenduduk 20.000 orang dalam jarak 5 kilometer (3 mil) dari Pulau Saibai Australia dan sekitar 200 kilometer (120 mil) dari daratan Australia.

Baca Juga: 11 Tentara Angkatan Darat Tumbang Setelah Minum Minyak Rem

Baca Juga: Pesawat Pembom Xian H-6 China Mengudara, Kalimantan Bisa Jadi Sasaran Tembak dalam Sekejap

Perdana  Menteri Australia, Scott Morrison mengecilkan prospek kota yang sedang dibangun.

“Sejujurnya saya pikir itu hanya spekulatif,” kata Morrison kepada Sydney Radio 2SM.

"Itu hanya orang yang menerbangkan layang-layang dan saya tidak akan bereaksi berlebihan terhadap suara yang beterbangan di sekitar sana," tambahnya.

Baca Juga: Cina Ingin Menguasai Dunia dengan Menciptakan Tentara Super Setangguh Captain America

Baca Juga: Cina Ingin Jadi Tuhan, Menguasai Langit dan Bisa Menentukan Cuaca di Dunia

“Saya berbicara cukup teratur dengan Perdana Menteri Papua Nugini (James Marape) dan kami memiliki hubungan yang sangat baik," tutur Morrison.

"Daya tidak dapat melihat Papua Nugini sangat tergesa-gesa dalam hal itu," tambah Morrison.

Kantor Marape mengatakan perdana menteri tidak mengetahui proposal tersebut, tetapi pemerintahnya tidak akan menolak investasi asing.

Baca Juga: Suami Orang Bisa Jatuh Cinta pada Ibu-ibu, Kenali 7 Tanda-tandanya Sebelum Terlambat

Selama mematuhi undang-undang Papua Nugini dan menguntungkan penduduk setempat, investasi diperbolehkan.

Sementara Amerika Serikat dan Australia bermitra untuk membangun kembali Pangkalan Angkatan Laut Lombrum Papua Nugini di Pulau Manus.

Pembangunan itu sebagai antisipasi kekhawatiran tentang pengaruh China yang tumbuh di wilayah tersebut.

Baca Juga: Hanya di Negara Ini Penduduknya Beragama Islam 100 Persen, Bukan Arab Saudi Loh!

Pada November tahun lalu, Papua Nugini menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan China Fujian Zhonghong Fishery Company untuk membangun pabrik pengolahan ikan senilai $ 160 juta juga di Daru.

Menteri Dalam Negeri Australia, Peter Dutton mengatakan pemerintah "sangat tertarik" untuk berdiskusi dengan Papua Nugini "proposal apa yang akan dibahas".

"Saya pikir ada berbagai macam masalah kedaulatan dan ada masalah lokal dalam hal pemilik tanah dan hak atas tanah," kata Dutton kepada televisi Nine Network, Jumat.

Baca Juga: Negara Islam Mulai Mau Latihan Perang Bersama Israel, Palestina Merasa Dikhianati

"Jadi, kami akan melihatnya lebih dekat, tetapi Australia akan selalu bertindak demi kepentingan terbaik kami dan untuk mendukung tetangga kami," tambahnya.

Papua Nugini adalah penerima bantuan luar negeri Australia terbesar.

Kapal Papua dapat beroperasi di zona penangkapan ikan bersama antara dua tetangga di bawah perjanjian yang mengakui hubungan perdagangan dan keluarga.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: ABC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x