USS John S. McCain pekan lalu berlayar di dekat pulau-pulau di Laut Natuna Utara dan melakukan transit melalui Selat Taiwan, yang sukses memicu peringatan dari China.
Anggota NATO, Prancis, memiliki zona ekonomi eksklusif di Pasifik di sekitar wilayah luar negerinya.
Baca Juga: Ramai di Media Sosial, Ada Penyedia Jasa Nikah Siri dan Poligami Jadi Solusi
Pihak NATO bahkan sering menekankan pentingnya mempertahankan kebebasan navigasi di wilayah tersebut.
“Mengapa misi seperti itu? Untuk memperkaya pengetahuan kami tentang wilayah ini dan menegaskan bahwa hukum internasional adalah satu-satunya aturan yang berlaku, di mana pun laut tempat kami berlayar,” ujar Parly dalam cuitannya.
Patroli Prancis dilakukan setelah pelantikan Presiden AS Joe Biden, yang telah menggarisbawahi dukungan untuk sekutu Washington di Asia, setelah empat tahun pemerintahan Donald Trump kacau balau.
Baca Juga: Arya Saloka Geram Sama Netizen. Jika Ada Ancaman Terhadap Istrinya, Dirinya akan Turun Tangan
Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat sebelumnya dalam artikel Laut Natuna Utara Makin Ramai, Prancis Kirim Kapal Selam Nuklir Berpatroli Tanpa Diketahui China
Pemerintah Prancis takut jika peristiwa tahun 2019 lalu terulang kembali. Pada saat itu terjadi insiden angkatan laut di Selat Taiwan ketika kapal-kapal Tiongkok menyuruh fregat Prancis Vendemiare untuk meninggalkan jalur air yang memisahkan daratan Tiongkok dan Taiwan, darah sensitif lain yang diklaim Beijing.
Sementara itu, China yang berusaha untuk memperkuat benteng militernya selalu melakukan latihan.