Baca Juga: Hati-hati bagi Istri yang Suka Ngomel, Ternyata Bisa Menimbulkan Nasib Sial, Ini Penjelasannya
Lebih dari 1.000 ekonom telah menandatangani surat terpisah yang mengutuk artikel tersebut, mengatakan artikel itu menyalahgunakan teori ekonomi "sebagai kedok untuk melegitimasi kekejaman yang mengerikan".
Sekelompok sejarawan Jepang yang terpisah mengeluarkan artikel setebal 30 halaman yang menjelaskan mengapa artikel tersebut harus ditarik "atas dasar kesalahan akademis".
Di Harvard, ratusan mahasiswa menandatangani petisi yang menuntut permintaan maaf dari Ramseyer dan tanggapan universitas atas keluhan terhadapnya. Harvard Law School menolak berkomentar.
Baca Juga: Ketagihan Berhubungan Intim dengan Pria Beristri, Lantas Hamil, Nasib Perempuan Ini Berakhir Tragis
Baca Juga: Kejadian Aneh, Kolam Air Mendidih Tiba-tiba Muncul di Jalan, Seorang Siswi Terbakar
Di Korea Selatan, para aktivis mengecam Ramseyer dan menyerukan pengunduran dirinya dari Harvard, demikian dilaporkan ABC News.
Chung Young-ai, Menteri Kesetaraan gGnder dan Keluarga Korea Selatan, menyatakan kekecewaannya atas artikel tersebut minggu lalu.
"Ada upaya untuk mendistorsi (fakta tentang) masalah 'wanita penghibur' militer Jepang dan menodai kehormatan dan martabat para korban," kata Chung.
Baca Juga: UFO Kembali Muncul, Nyaris Menabrak Pesawat American Airlines, Pilot Sempat Panik