Luar Biasa Korea Selatan dan Korea Utara Akhirnya Bersatu Gara-gara Tuduhan Pelacur

- 9 Maret 2021, 21:04 WIB
Foto ilustrasi rumah bordil.*
Foto ilustrasi rumah bordil.* /Pixabay /Michael

Baca Juga: Hati-hati bagi Istri yang Suka Ngomel, Ternyata Bisa Menimbulkan Nasib Sial, Ini Penjelasannya

Lebih dari 1.000 ekonom telah menandatangani surat terpisah yang mengutuk artikel tersebut, mengatakan artikel itu menyalahgunakan teori ekonomi "sebagai kedok untuk melegitimasi kekejaman yang mengerikan".

Sekelompok sejarawan Jepang yang terpisah mengeluarkan artikel setebal 30 halaman yang menjelaskan mengapa artikel tersebut harus ditarik "atas dasar kesalahan akademis".

Di Harvard, ratusan mahasiswa menandatangani petisi yang menuntut permintaan maaf dari Ramseyer dan tanggapan universitas atas keluhan terhadapnya. Harvard Law School menolak berkomentar.

Baca Juga: Ketagihan Berhubungan Intim dengan Pria Beristri, Lantas Hamil, Nasib Perempuan Ini Berakhir Tragis

Baca Juga: Kejadian Aneh, Kolam Air Mendidih Tiba-tiba Muncul di Jalan, Seorang Siswi Terbakar

Di Korea Selatan, para aktivis mengecam Ramseyer dan menyerukan pengunduran dirinya dari Harvard, demikian dilaporkan ABC News.

Chung Young-ai, Menteri Kesetaraan gGnder dan Keluarga Korea Selatan, menyatakan kekecewaannya atas artikel tersebut minggu lalu.

"Ada upaya untuk mendistorsi (fakta tentang) masalah 'wanita penghibur' militer Jepang dan menodai kehormatan dan martabat para korban," kata Chung.

Baca Juga: UFO Kembali Muncul, Nyaris Menabrak Pesawat American Airlines, Pilot Sempat Panik

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: ABC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x