Waspada! Gelombang Panas Mematikan akan Melanda Asia Selatan

- 27 Maret 2021, 09:42 WIB
FOTO Ilustrasi Gelombang Panas.
FOTO Ilustrasi Gelombang Panas. /Pixabay/marcinjozwiak

ZONA PRIANGAN - Orang yang tinggal di Asia Selatan sangat rentan terhadap gelombang panas yang mematikan karena daerah tersebut telah mengalami musim panas yang sangat panas dan lembab.

Sebagian besar penduduk tinggal di kota padat penduduk tanpa akses reguler ke AC, dan sekitar 60% melakukan pekerjaan pertanian dan tidak dapat melepaskan diri dari panas dengan tetap berada di dalam ruangan.

Menurut studi baru di Geophysical Research Letters, kemungkinan tekanan panas yang mematikan akan menjadi hal biasa di Asia Selatan.

Baca Juga: Ini lho 6 Makanan yang Dapat Membunuh Kecerdasan

Baca Juga: Virus China dan Kung Flu Turut Memicu Kebencian Terhadap Keturunan Asia di Amerika

Dengan hampir seperempat populasi dunia tinggal di Asia Selatan, studi baru ini menggarisbawahi pentingnya mengatasi perubahan iklim.

Dikutip Zonapriangan.com dari Phys.org, seorang ilmuwan iklim komputasi di Laboratorium Nasional Oak Ridge, Tennessee mengatakan masa depan tampak buruk bagi manusia yang tinggal di Asia Selatan, tetapi yang terburuk dapat dihindari dengan menekan pemanasan serendah mungkin.

Dalam studi baru tersebut, para peneliti menggunakan simulasi iklim dan proyeksi pertumbuhan populasi di masa depan untuk memperkirakan jumlah orang yang akan mengalami tingkat stres panas yang berbahaya di Asia Selatan pada tingkat pemanasan 1,5 dan 2 derajat Celcius.

Baca Juga: Jangan Coba-coba Memelihara Mamba Hijau, Pria Ini Nyaris Kehilangan Nyawanya

Analisis mereka menunjukkan pada 2 derajat pemanasan, paparan populasi terhadap suhu tenaga kerja yang tidak aman akan meningkat lebih dari dua kali lipat, dan paparan suhu mematikan meningkat 2,7 kali lipat, dibandingkan dengan tahun-tahun terakhir.

"Bahkan pada 1,5 derajat, Asia Selatan akan memiliki konsekuensi serius dalam hal tekanan panas dan itulah mengapa ada kebutuhan untuk secara radikal mengubah lintasan emisi gas rumah kaca saat ini," kata Ashfaq.

Hasilnya berbeda dengan penelitian serupa yang dilakukan pada 2017, yang memperkirakan gelombang panas bersuhu mematikan akan terjadi di Asia Selatan menjelang akhir abad ke-21.

Baca Juga: Penemuan Mengerikan, Ada 29 Kerangka Manusia dalam Satu Kuburan Massal

Para peneliti menduga studi sebelumnya terlalu konservatif, karena gelombang panas mematikan telah melanda wilayah itu di masa lalu.

Pada 2015, sebagian besar Pakistan dan India mengalami gelombang panas paling mematikan kelima dalam sejarah yang tercatat, yang menyebabkan sekitar 3.500 kematian akibat suhu panas ekstrim.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: Phys.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah