Mahasiswa Universitas Elit Coba Perkosa Tiga Wanita dengan Modus Ancam Sebarkan Foto Telanjang

- 12 April 2021, 22:05 WIB
ILUSTRASI pelecehan terhadap perempuan.*
ILUSTRASI pelecehan terhadap perempuan.* /Dok. Pikiran-Rakyat.com/

ZONA PRIANGAN - Kasus percobaan pemerkosaan dan kepemilikan narkoba oleh mahasiswa universitas elit mengguncang masyarakat Mesir.

Kasus tersebut mendapat perhatian seluruh masyarakat Mesir sehingga memicu gerakan #MeToo.

Pelaku bernama Ahmed Bassam Zaki pernah belajar di American International School, salah satu sekolah menengah atas swasta paling mahal di Mesir, dan American University di Kairo.

Baca Juga: Anggota Butt Squad Tegaskan 40 Wanita Telanjang di Balkon Hanya untuk Fotografi, Tidak Ada Orang Arab

Baca Juga: Dari 40 Wanita yang Telanjang di Balkon, Ada Seorang Pengacara Cukup Terkenal

Pengadilan Mesir memvonis Ahmed Bassam Zaki hukuman delapan tahun penjara.

Hukuman terhadap Ahmed Bassam Zaki terdiri dari tujuh tahun penjara atas percobaan pemerkosaan terhadap tiga wanita, dan satu tahun untuk kepemilikan ganja.

Ahmed Bassam Zaki menjerat para korbannya melalui akun media sosial. Beberapa wanita yang terpedaya, akhirnya mau mengirim foto-foto yang mengumbar aurat.

Baca Juga: Candaan Pangeran Philip Dikabulkan, Jenazahnya Diangkut Mobil Land Rover

Baca Juga: Ramalan Kiamat Versi Yahudi, Rusia Perang Lawan Ukraina Kemudian Menyerang Turki

Dari situlah, Ahmed Bassam Zaki merancang kejahatan. Foto-foto wanita itu dijadikan alat untuk memeras.

Jika korban tidak mau diajak berhubungan intim, pelaku mengancam akan menyebarkan foto-foto telanjang korban, kepada publik termasuk keluarganya.

Pada bulan Desember, Zaki dihukum karena memeras dan melakukan pelecehan seksual terhadap dua wanita lainnya, menerima tiga tahun penjara.

Baca Juga: Ratusan Domba Seperti dalam Pengaruh Alien, Posisi Tidur Membentuk Lingkaran Aneh

Baca Juga: China dan AS Bersaing Berburu UFO, Ilmuwan Rancang Senjata Pembengkok Fisika Melawan Alien

Dikutip dari ABC News, Zaki ditangkap pada Juli setelah tuduhan terhadapnya muncul di media sosial, yang mengakibatkan banyak kritik.

Gerakan #MeToo bertujuan untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang terlibat dalam pelecehan seksual dan mereka yang menutupinya.

Beberapa upaya pada saat itu oleh The Associated Press untuk menghubungi keluarga Zaki dan pengacaranya tidak berhasil.

Baca Juga: Tidak Ada Kesan Takut atau Malu, Nissa Sabyan Cukup Tenang di Resepsi Pernikahan

Baca Juga: Kasus Pertama di Dunia, Seorang Bayi Lahir dengan Memiliki Tiga Alat Kelamin

Menurut tuduhan yang diposting di media sosial, Zaki akan merayu kumpulan teman bersama di Facebook, grup online atau klub sekolah, untuk dijadikan target wanita.

Dia akan mulai dengan sanjungan, kemudian menekan para wanita dan gadis untuk berbagi foto intim yang kemudian dia gunakan untuk memeras.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: ABC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x