Obat Anti-Covid-19 yang Dikembangkan oleh DRDO Telah Disetujui untuk Penggunaan Darurat

- 9 Mei 2021, 15:05 WIB
DRDO (Defence Research and Development Organisation) berhasil mengembangkan obat anti Covid-19 dan telah disetujui untuk penggunaan darurat.
DRDO (Defence Research and Development Organisation) berhasil mengembangkan obat anti Covid-19 dan telah disetujui untuk penggunaan darurat. /NDTV.com

ZONA PRIANGAN - Obat untuk mengobati pasien virus corona, yang dikembangkan oleh DRDO (Defence Research and Development Organisation), telah disetujui untuk penggunaan darurat oleh pengawas obat-obatan terkemuka negara itu, saat India memerangi gelombang kedua pandemi corona yang telah menewaskan ribuan orang dalam setiap harinya.

Obat datang dalam bentuk bubuk dalam sachet dan diminum dengan melarutkannya dalam air.

Laboratorium DRDO dan Laboratorium dr Reddy yang berbasis di Hyderabad mengembangkan aplikasi terapi anti-Covid dari obat 2-deoxy-D-glucose (2-DG).

Baca Juga: Dokter Tirta: Pengamatan Saya Ternyata Dibalik Larangan Mudik Ada Rencana Busuk Pemerintah

Drugs Controller General of India (DCGI) telah memberikan izin penggunaan obat setelah hasil uji klinis menunjukkan bahwa molekul yang ada dalam obat membantu pemulihan lebih cepat pada pasien yang dirawat di rumah sakit dan mengurangi ketergantungan terhadap tambahan oksigen.

Proporsi pasien yang diobati dengan obat yang dites negatif untuk Covid dalam tes RT-PCR lebih tinggi.

Pada uji coba fase kedua antara Mei dan Oktober tahun lalu, obat tersebut terbukti aman digunakan pada pasien corona dan menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pemulihan mereka.

Baca Juga: Aktivis Antikorupsi: Pantas Tak lulus, Tes kebangsaan KPK Sengaja Ingin Hapus Kelompok Novel Baswedan

Putaran kedua dilakukan pada 110 pasien. Sementara uji coba putaran ketiga dilakukan di enam rumah sakit, "rentang dosis" dilakukan di 11 rumah sakit di seluruh India.

Bantuan internasional besar-besaran telah mengalir ketika India melaporkan kekurangan obat-obatan esensial, oksigen medis, dan persediaan lain yang diperlukan untuk pasien corona setelah lonjakan kasus corona yang tiba-tiba melumpuhkan sistem perawatan kesehatan di negeri Bollywood itu.

Hari ini India mencatat 4.187 kematian akibat virus corona, jumlah harian tertinggi, bahkan ketika semakin banyak negara bagian memberlakukan 'lockdown' dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona gelombang kedua yang mematikan.

Baca Juga: Kemenkumham: WNA Tiongkok Masuk Indonesia untuk Bekerja, Seperti Proyek Nasional hingga Kru Alat Angkut

Lebih dari 401.000 orang yang terinfeksi, mendorong total beban kasus menjadi lebih dari 21.800.000.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x