Vaksin Covid-19 Pfizer, dan Moderna Bukan Ancaman bagi Kesuburan Pria

- 19 Juni 2021, 06:03 WIB
 Vaksin COVID-19 Moderna dan Pfizer-BioNTech tidak menimbulkan ancaman bagi kesuburan pria.
Vaksin COVID-19 Moderna dan Pfizer-BioNTech tidak menimbulkan ancaman bagi kesuburan pria. /UPI/Aaron Josefczyk

ZONA PRIANGAN - Vaksin Pfizer dan Moderna COVID-19 tidak menimbulkan ancaman bagi kesuburan pria, sebuah temuan yang diharapkan para ahli akan mendorong lebih banyak pria untuk divaksinasi.

Para peneliti mencatat bahwa uji klinis asli dari dua vaksin mRNA tidak menilai bagaimana mereka dapat mempengaruhi kesuburan.

“Keraguan vaksin adalah penghalang untuk mengakhiri pandemi COVID-19, dan kami percaya beberapa keraguan itu disebabkan oleh opini publik tentang apakah vaksin dapat berdampak negatif pada kesuburan,” kata penulis studi senior Dr. Ranjith Ramasamy, direktur Urologi Reproduksi Program di Sekolah Kedokteran Miller Universitas Miami.

Baca Juga: Dua Siswi Jepang Berkunjung ke Hotel Terbengkalai yang 'Berhantu' dan Menghilang sejak 25 Tahun yang Lalu

"Kami adalah yang pertama menunjukkan bahwa virus COVID-19 itu sendiri dapat memengaruhi kesuburan pria dan menjadi penyebab potensial disfungsi ereksi," katanya dalam rilis berita universitas.

"Kami sekarang yang pertama memeriksa apakah ada dampak vaksin COVID-19 pada potensi kesuburan pria, yang tidak kami temukan." katanya seperti dikutip ZonaPriangan dari laman UPI.com, 18 Juni 2021.

Penelitian ini melibatkan 45 pria sehat berusia antara 18 dan 35 tahun, yang tidak memiliki masalah kesuburan.

Baca Juga: Miley Cyrus akan Menampilkan Hits, untuk Cover di Konser Pride Month

Mereka memberikan sampel air mani sebelum menerima dosis pertama vaksin Pfizer atau Moderna dan sampel lain sekitar 70 hari setelah dosis kedua.

"Ini adalah siklus hidup penuh sperma dan 70 hari adalah waktu yang cukup untuk melihat apakah vaksin mempengaruhi parameter air mani," kata penulis pertama studi Daniel Gonzalez, seorang mahasiswa kedokteran di Miller School.

Baca Juga: Buaya Ditemukan Bersembunyi di Bawah Mesin Otomatis SPBU Membuat Orang-orang Ketakutan

Dia mengatakan pengukuran volume air mani, konsentrasi sperma dan sperma yang bergerak tidak menemukan penurunan dari tingkat awal.

Ramasamy mengatakan temuan itu -- yang dipublikasikan secara online minggu ini di Journal of American Medical Association -- bisa sangat membantu mengurangi keragu-raguan vaksin.

Studi ini tidak menilai vaksin Johnson & Johnson COVID-19 dosis tunggal.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah