Korea Utara Lakukan Tes terhadap Orang-orang yang Berindikasi 'Infeksi Pernapasan Akut yang Parah'

- 23 Juni 2021, 11:15 WIB
Korea Utara terus melarang semua pelancong dari luar di tengah pandemi virus corona.
Korea Utara terus melarang semua pelancong dari luar di tengah pandemi virus corona. /UPI/Stephen Shaver

ZONA PRIANGAN - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, bahwa Korea Utara telah melaporkan lusinan kasus mirip flu dan bahkan "infeksi saluran pernapasan akut yang parah."

Pernyataan itu termasuk dalam pembaruan terbarunya di negara itu, di mana sekitar 30.000 orang mungkin telah diuji sejak awal pandemi.

PBB mengatakan dalam "Laporan Situasi Mingguan COVID-19 Wilayah Asia Tenggara" terbaru bahwa negara yang terisolasi itu terus melaporkan "tidak ada kasus," mengutip data dari otoritas Korea Utara. WHO dan lembaga internasional lainnya dilarang mengakses langsung ke populasi.

Baca Juga: Adik Perempuan Pemimpin Korea Utara: Amerika Serikat akan Menghadapi 'Kekecewaan' jika Berharap ada Dialog

Korea Utara telah mengklaim bahwa bebas virus, tetapi dapat menguji sejumlah kecil orang yang mungkin menunjukkan gejala COVID-19, seperti dikutip ZonaPriangan dari UPI.com, 22 Juni 2021.

Menurut WHO, 733 orang diuji dari 4 hingga 10 Juni. Sebanyak 30.348 orang diuji sejak awal pandemi. Di antara 733 orang yang diuji awal bulan ini, 149 orang menunjukkan "penyakit seperti influenza dan/atau infeksi pernapasan akut yang parah," kata WHO. Agensi tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang kasus-kasus itu.

Korea Utara terus melarang semua pelancong dari luar. Setiap pengunjung yang diterima di negara tersebut diharuskan untuk menyelesaikan karantina fasilitas selama 30 hari. Sebagian besar negara mengharuskan atau di masa lalu mewajibkan periode karantina dua minggu untuk kedatangan masuk.

Baca Juga: Lucu, Hotel dengan Layanan Boneka Seks Pertama di China Disegel Polisi dengan Pelanggan Masih Berada di dalam

Gavi, aliansi vaksin internasional untuk peningkatan imunisasi di negara-negara berpenghasilan rendah, mengatakan sedang bekerja dengan Pyongyang untuk mendistribusikan vaksin. Gavi adalah co-leader COVAX, fasilitas WHO untuk mempromosikan akses yang adil ke vaksin COVID-19.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x