ZONA PRIANGAN - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un mengakui negaranya mengalami Krisis di sektor pertanian.
Krisis pangan di Korea Utara diyakini semakin parah setelah pasokan makanan disinyalir hanya cukup untuk 2 bulan.
Dikutip dari Daily Star, hal itu membuat harga bahan makanan meroket.
Harga bahan makanan penting telah meroket di ibukota negara, Pyongyang, dengan satu kilogram pisang dijual seharga USD45 (Rp650.000), sebungkus teh hitam seharga USD70 (Rp1 juta) dan sebungkus kopi seharga USD100 (Rp1,5 juta).
Baca Juga: Situasi Pangan Buruk, Kim Jong Un Perintahkan Ribuan Ibu-Ibu Keluar Rumah untuk Pergi ke Sawah
Ada ketakutan bahwa situasi ini akan mengulangi kelaparan di Korea Utara pada awal 1990-an.
Meski demikian, tidak jelas bagaimana Korea Utara dapat dengan cepat mengatasi masalah ini karena perbatasan negara itu tetap ditutup karena pembatasan COVID-19.
Sesuai laporan terbaru Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), Korea Utara kekurangan 8.600.000 ton makanan.
Baca Juga: Kim Jong Un: Korea Utara Harus Siap Menghadapi 'Konfrontasi' dengan Amerika Serikat