Network
ZONA PRIANGAN - Seorang ustaz di Desa Shikarpur, Muzaffarnagar, Uttar Pradesh, India meninggal karena penisnya dipotong oleh istri kedua.
Maulvi Vakil Ahmad (57) dinyatakan meninggal karena kehabisan darah yang terus mengucur dari alat kelaminnya.
Istri kedua, Harza sangat marah ketika mendengar Maulvi Vakil Ahmad menyampaikan ingin memiliki istri ketiga.
Baca Juga: Bukti Baru Perselingkuhan Menteri Kesehatan, Matt Hancock Membawa Gina ke KTT Kesehatan G7
Sempat terjadi percekcokan antara Maulvi dan Harza. Tak ada solusi dari pertengkaran itu.
Rupanya Harza menyimpan dendam dan niat tersembunyi. Ketika Maulvi tertidur, Harza memotong penis suaminya dengan pisau dapur.
Peristiwa mengerikan itu terjadi ketika istri pertama Maulvi tidak ada di rumah, lapor Times of India (TOI) yang dikutip Daily Star.
Harza sempat mengingatkan Maulvi untuk mempertimbangkan jika akan menikah lagi.
Namun nasihat dari Harza diabaikan oleh Maulvi. Harza akhirnya menemukan jalan sendiri untuk menghentikan niat suaminya.
Setelah memotong penis suaminya, Harza mengakui kejahatannya. Dia mengaku itu salah satu agar suaminya tidak menikah lagi.
Baca Juga: Penderita Obesitas Ketika Meninggal Bikin Repot di Krematorium Maupun di Pemakaman
Menurut India Today, kasus istri memotong penis suami jadi heboh di Desa Shikarpur dan seorang tetangga melapor ke polisi.
Jenazah Ahmad telah dikirim untuk pemeriksaan mayat sementara kasus terhadap Harza didaftarkan di kantor polisi Bhorakla.
Berbicara kepada TOI, Wakil SP Phugana, mengatakan: "Wanita itu telah mengakui kejahatannya. Suaminya ingin menikah lagi. Dan dia ingin mencegahnya."
Baca Juga: Masyarakat Mesir Khawatir Kutukan Firaun, Kini Kematian Mulai Bermunculan
Bhorakalan SHO Jitender Singh juga mengatakan kepada TOI bahwa Harza telah didakwa dengan pasal 302 [pembunuhan] IPC dan dikirim ke penjara.
Kasus memotong penis suami dikenal sebagai Bobbitise. Istilah itu muncul setelah Lorena Bobbitt memotong penis suaminya John dengan pisau dapur pada tahun 1993.
Istilah Bobbitise begitu banyak digunakan sehingga bahkan media India pun menggunakan istilah tersebut untuk menggambarkan insiden-insiden ini.***
