ZONA PRIANGAN - China kembali berduka. Setelah kehilangan 12 insinyur dalam ledakan bus di Pakistan, kini 3 pekerjanya diculik di Mali.
Tiga warga negara China yang diculik itu, sedang bekerja dalam proyek pembangunan jalan di Mali barat daya.
Selain menculik tiga warga negara China, kelompok bersenjata itu menyandera dua warga Mauritania.
Para penyerang menyerbu lokasi 55km (34 mil) dari Kota Kwala dan kabur dengan lima truk pick-up.
Angkatan Bersenjata Mali (FAMA) mengatakan dalam sebuah pernyataan di Facebook, para penculik juga menghancurkan sejumlah fasilitas.
Peralatan seperti derek dan truk sampah milik perusahaan konstruksi China COVEC, dan perusahaan pembangunan jalan Mauritania ATTM, dibakar dan dihancurkan.
Baca Juga: Terungkap, Jepang Jajah Indonesia Bukan Karena Rempah-rempah atau Emas tapi Incar Pohon Ini
Seorang pejabat militer Mali, yang meminta tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa para korban sedang mengerjakan pembangunan jalan di wilayah tersebut.
"Pembebasan semua sandera adalah prioritas kami," katanya.
Kantor berita Mauritania Al-Akhbar melaporkan bahwa orang-orang bersenjata itu tiba dengan sepeda motor.
Baca Juga: Ribuan Paket Misterius dari China Membuat Takut Warga Amerika dan Inggris, FBI Lakukan Investigasi
Mereka melakukan serangan brutal, membakar tangki bahan bakar lantas kabur dengan membawa tawanan.
Mali telah berjuang sejak 2012 untuk menahan kekerasan yang terkait dengan kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Alqaeda dan ISIS.
Para pejuang sekarang telah memperluas operasi mereka dari benteng mereka di gurun utara negara itu ke pusatnya serta tetangga Burkina Faso dan Niger.
Baca Juga: Horor, Puluhan Orang Sulit Bernapas setelah Bermain di Taman Air Hurricane Harbour Splashtown, Texas
Ribuan orang telah tewas dan ratusan ribu telah meninggalkan rumah mereka, karena kekerasan yang dilakukan kelompok bersenjata.
Dikutip dari Aljazeera, penculikan juga sering terjadi, baik terhadap orang Mali maupun orang asing.***