Takut Ketahuan Tentara, Beberapa Wanita Myanmar Melahirkan di Hutan

- 22 Juli 2021, 22:07 WIB
Ilustrasi wanita Myanmar saat melakukan persalinan.*
Ilustrasi wanita Myanmar saat melakukan persalinan.* /Al Jazeera /JC

"Hanya kami berdua menuju desa. Tidak aman memang, di sana masih banyak tentara," kata Mai Nightingale kepada Aljazeera.

Ketika menemukan rumah, mereka berdua menyelinap dan tetap mematikan lampu untuk menghindari kecurigaan.

Baca Juga: Pengakuan Sejumlah Pasien Dr Parnia, Setelah Meninggal Disambut Kehidupan yang Damai

Bahkan ketika Rosemary mengerang kesakitan, Mai Nightingale langsung membekap mulutnya agar tidak terdengar tentara.

"Situasinya tidak mendukung melahirkan bayi. Tempat gelap dan tentara siaga di mana-mana. Tapi untuk kembali ke hutan, Rosemary sudah kelelahan," ujar Mai Nightingale.

Rosemary melahirkan bayinya tak lama setelah suara tentara menghilang, dan Mai Nightingale memotong tali pusar dengan silet.

Baca Juga: Sering Meninggalkan Shalat, Ini 10 Siksa di Dunia dan Alam Kubur yang Akan Dihadapi

Dia menggunakan beberapa benang yang, tanpa alat sterilisasi lain, direbus dalam air.

Meskipun Rosemary dan bayinya dalam keadaan sehat dan tidak terluka, keadaan saat melahirkan menyoroti meningkatnya risiko yang dihadapi ibu dan bayi baru lahir di tengah meningkatnya krisis kemanusiaan.

Ketidakamanan fisik semakin membahayakan wanita hamil dan bayi baru lahir di tengah kekerasan yang berkelanjutan.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x