Korut Mengatakan Latihan Gabungan Militer Korsel dan AS Sebagai Upaya Meningkatkan Ketegangan

- 16 Agustus 2021, 09:00 WIB
Foto Ilustrasi Latihan Militer gabungan AS dan Korsel
Foto Ilustrasi Latihan Militer gabungan AS dan Korsel /Pixabay/Military

ZONA PRIANGAN - Latihan Gabungan antara Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) akan berlangsung selama sembilan hari kedepan.

Seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu 15 AGustus 2021, Kepala Staf Gabungan (JCS) Korsel mengatakan, latihan akan berlangsung selama sembilan hari, sebagian besar terdiri dari pelatihan pos komando yang disimulasikan komputer dengan personel minimum, tanpa ada latihan di lapangan secara langsung.

Dalam sebuah pernyataannya, JCS menambahkan aliansi membuat keputusan setelah mempertimbangkan secara komprehensif situasi Covid-19, postur pertahanan bersama dan cara-cara untuk mendukung upaya diplomatik untuk denuklirisasi, dan mendorong perdamaian abadi di semenanjung Korea.

Baca Juga: Istana Presiden di Kabul Sudah Kosong, Pejuang Taliban Siap Jadikan Afghanistan Sebagai Emirat Islam

Baca Juga: Kabul Makin Kacau, Ribuan Orang Berdesakan di Bandara, Taliban Bebaskan 5 Ribu Tahanan

Pyongyang selalu merespon dengan amarah latihan tersebut, yang menurut mereka adalah persiapan untuk melakukan serangan terhadap Korut.

Sejumlah pejabat senior Korut lainnya mengatakan bahwa Seoul dan Washington mempertaruhkan "krisis keamanan yang serius" dengan memilih untuk meningkatkan ketegangan, daripada meningkatkan hubungan, dengan melanjutkan latihan gabungan itu.

Kim Yo Jong, adik dari pemimpin Korut, Kim Jong Un, menuduh Korsel “berperilaku jahat” karena melanjutkan latihan dengan AS.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: Al Arabiya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x