Bom Bunuh Diri ISIS-K, Tewaskan 28 Pejuang Taliban, Dulu Tentara AS Dikenal Sebagai Angkatan Udara Taliban

- 27 Agustus 2021, 22:44 WIB
Anggota Taliban berdiri di dekat poster pemimpin mereka Mullah Haibatullah Akhundzada, di Kabul, Afghanistan, 26 Agustus 2021.*
Anggota Taliban berdiri di dekat poster pemimpin mereka Mullah Haibatullah Akhundzada, di Kabul, Afghanistan, 26 Agustus 2021.* /Reuters /Stringer

ZONA PRIANGAN - Kelompok ISIS Khorasan (ISIS-K) yang bermarkas di Provinsi Nangarhar, Afghanistan memang musuh lama Taliban.

Dalam serangan bom bunuh diri di Bandara Kabul, bukan hanya warga sipil dan 13 Marinir Amerika Serikat saja yang tewas.

Dalam serangan itu, 28 pejuang Taliban pun gugur. "Kami kehilangan pejuang yang lebih banyak daripada orang Amerika," kata pejabat Taliban.

Baca Juga: Pelaku Bom Bunuh Diri ISIS-K Lolos dari Pemeriksaan Taliban, 100 Warga dan 13 Marinir AS Tewas

Pejabat Taliban kepada Reuters mengatakan, pihaknya berjanji akan memperketat keamanan menuju Bandara Kabul.

Dia menambahkan bahwa sehubungan dengan serangan mematikan itu, pos penjagaan tambahan akan didirikan tidak hanya di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, tetapi semua lapangan terbang di seluruh negeri.

Reuters melaporkan, mengutip seorang pejabat kesehatan dan Taliban, bahwa setidaknya 72 warga Afghanistan telah tewas, termasuk para pejuang Taliban.

Baca Juga: Pasukan Elit Taliban, Batalyon Badri 313 Sukses Merebut Helikopter dan Kendaraan Lapis Baja

Seorang diplomat NATO, menguatkan klaim pejabat Taliban itu, mengatakan kepada Reuters bahwa Taliban akan memperketat keamanan.

Taliban mengerahkan pasukan tambahan untuk mengelola kerumunan besar yang berkumpul di sekitar Bandara Kabul.

Diplomat tersebut mendesak Taliban untuk menyelidiki serangan ISIS-K dengan alasan bahwa Taliban harus berperan dalam menciptakan keamanan.

Baca Juga: Khawatir ISIS Menyusup, Pasukan AS Instruksikan Taliban untuk Periksa Dokumen Warga di Bandara Kabul

Di sisi lain, Taliban membebaskan sejumlah tahanan yang mungkin memiliki hubungan dengan organisasi teroris yang terkenal itu.

“Para pemimpin Taliban harus menyelidiki jaringan ISIS di Kabul,” kata pejabat NATO.

Jenderal Frank McKenzie, yang mengepalai Komando Pusat AS (CENTCOM), mengatakan Pentagon bersiap untuk serangan tambahan dalam beberapa hari mendatang.

Baca Juga: Taliban Bersatu dengan China Menyerang Israel, Pendeta Paul: Terjadi Perang Dunia Ketiga dan Kiamat

Menurut dia, masih ada ancaman bom yang dibawa kendaraan dan roket yang ditembakkan ke bandara.

Dikutip laman rt.com, Taliban telah lama menjadi musuh ISIS, khususnya ISIS Khorasan, yang aktif di Afghanistan sekitar tahun 2015.

Dalam pertempuran sebelumnya dengan kelompok itu, Washington secara berkala memberikan dukungan udara untuk pejuang Taliban.

Baca Juga: Bukan Pasukan NATO atau Tentara Afghanistan yang Ditakuti Taliban tapi Gerilyawan ISIS-K

Bahkan Amerika Serikat sempat bercanda, tentara mereka mendapat julukan Angkatan Udara Taliban.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah