Pada 2015, Intercept menerbitkan kebocoran dokumen internal yang disediakan oleh sumber anonim dari dalam program drone AS.
Dokumen-dokumen tersebut mengungkapkan bahwa militer melabeli orang-orang tak dikenal yang dibunuhnya sebagai 'musuh yang terbunuh dalam aksi'.
Dokumen lain yang dikutip The Sun mengungkapkan bahwa antara Mei dan September 2012, drone beroperasi dengan label 19 hit sukses sebagai "jackpot".
Meskipun seruan untuk penyelidikan meningkat, analisis baru-baru ini menemukan bahwa antara tahun 2002 dan 2015 militer AS melakukan 228 investigasi terhadap insiden korban sipil.***