ZONA PRIANGAN - Virus Nipah, pertama kali diidentifikasi pada tahun sembilan puluhan, dapat disebarkan oleh kelelawar, babi, dan kontak manusia.
Tidak ada vaksin untuk virus Nipah, yang dapat menyebabkan demam, kejang, dan muntah.
Virus Nipah diperkirakan memiliki tingkat kematian antara 40 persen dan 75 persen, yang lebih mematikan daripada virus corona.
Baca Juga: Bikin Kaget Jemaah, Ustadz Ujang Bustomi Bergabung dengan Dukun Santet, Ini Alasannya
Kini virus Nipah melanda sejumlah melanda sejumlah wilayah India. Serangan cukup serius terjadi di negara bagian Kerala.
Para ahli telah mulai melacak kontak dan mengisolasi ratusan orang yang melakukan kontak dengan seorang anak laki-laki yang meninggal di rumah sakit pada hari Minggu.
Pada hari Selasa, menteri kesehatan negara bagian Kerala, Veena George mengatakan bahwa sampel delapan kontak utama telah kembali negatif.
Baca Juga: Baru Selesai Ritual Pernikahan, Suami Ketahui Istri Selingkuh, Langsung Menembak Teman Prianya
Veena George menambahkan: "Bahwa delapan kontak langsung yang diuji hasilnya negatif, ini sangat melegakan."
Menurut laporan yang dikutip Express, para ahli di Kozhikode, Malappuram dan Kannur sekarang dalam siaga tinggi.
Daerah tetangga Tamil Nadu juga dikatakan telah meningkatkan kewaspadaan untuk menyaring orang dengan gejala mirip Nipah.
Baca Juga: Gegara Pahanya Dipegang, Amanda Manopo Putuskan Tolak Kerja Bareng dengan Arya Saloka
Veena George mengatakan bahwa lebih banyak sampel yang diuji dengan harapan menghentikan wabah.
Sebanyak 48 orang, termasuk yang dites negatif, sedang dipantau di rumah sakit.
Pejabat akan melakukan pengawasan dari pintu ke pintu untuk mengidentifikasi lebih banyak kasus.
Baca Juga: Ariel Noah Bikin Pengakuan Mengejutkan, Pernah Melakukan Perbuatan Dosa
India telah mengerahkan tim ahli untuk membantu pejabat lokal melacak kontak.
Negara bagian menangani Nipah pada tahun 2018, ketika lebih dari selusin orang meninggal karena virus tersebut.***