Menurut Kahana, Zebulon Simantov bisa menjadi target penculikan ISIS yang pada gilirannya meminta uang tebusan.
"Atau mereka akan memenggal kepalamu karena mereka membutuhkan perhatian media," ujar Kahana.
Baca Juga: Lions of Panjshir Merebut Tiga Provinsi dari Taliban, Perang Saudara Berlanjut
Kahana membawa Simantov keluar dari Afghanistan ke “negara tetangga” melalui rute darat pada minggu pertama September bersama dengan lusinan warga Afghanistan lainnya yang rentan.
Simantov berada di sebuah hotel, bersama dengan Uskup Agung Robert Gosselin dari Persekutuan Gereja Episkopal Injili dan salah satu mitra keuangan Kahana.
Sementara para pendukungnya di New York mencoba mengatur dokumen yang diperlukan untuk membawanya ke AS, di mana kerabat di Queens sudah siap untuk membawanya masuk.
Kemungkina terakhir, Zebulon Simantov bermukim kembali di Israel.***