Network
ZONA PRIANGAN - Dewan AS dengan suara bulat meloloskan undang-undang untuk memberi kompensasi kepada personel dan diplomat CIA yang terkena apa yang disebut "Sindrom Havana" saat bertugas di Kuba, Cina, dan di tempat lainnya.
Dikutip dari NDTV, diplomat AS pertama kali didiagnosis dengan sindrom Havana di Kuba pada 2016 dan kemudian di China pada 2018. Para diplomat mengatakan mereka mengalami suara dengungan rendah dan tekanan yang kuat di tengkoraknya.
Beberapa orang yang mengalami sindrom tersebut mengalami pusing dan kelelahan selama berbulan-bulan. Diplomat AS di Rusia, Tajikistan, Austria dan di beberapa negara Afrika juga melaporkan pernah mengalami gejala Sindrom Havana, seperti mual dan pusing.
Baca Juga: China Tidak Akan Peduli Tentang Hubungan Mereka dengan AS
Kasus pertama adalah petugas CIA, yang identitas mereka dirahasikan. Tapi, akhirnya terkuak kabarnya yang menyebabkan kecemasan yang terus menyebar.
Dua puluh enam personel dan anggota keluarga melaporkan berbagai gejala. Ada bisikan bahwa beberapa rekan mengira penderitanya gila dan itu "semua dalam pikiran".
Lima tahun kemudian, yang terkena Sindrom Havana jumlahnya mencapai ratusan, menjangkau setiap benua, meninggalkan dampak yang nyata pada kemampuan AS untuk beroperasi di luar negeri.***
