Keputusan itu mengakhiri spekulasi selama berminggu-minggu bahwa Pacquiao berencana pensiun setelah 26 tahun menjadi petinju profesional. Ia mengakhirinya dengan rekor menang-kalah 62-8 dan dua kali seri.
"Dia akan menjadi legenda bukan hanya tinju tetapi juga dunia olahraga," kata Ted Lerner, jurnalis olahraga kelahiran AS di Filipina, kepada AFP.
"Di masa depan... namanya akan identik dengan kebesaran, di level Michael Jordan atau orang-orang yang telah melampaui olahraga mereka dan menjadi seperti legenda mitos".
Dalam pesan video, Pacquiao mengatakan tinju telah memberinya "kesempatan untuk berjuang keluar dari kemiskinan" dan "keberanian untuk mengubah lebih banyak kehidupan".
"Saya tidak akan pernah melupakan apa yang telah saya lakukan dan capai dalam hidup saya. Saya tidak bisa membayangkan saya baru saja mendengar bel terakhir," kata Pacquiao, yang pensiun sebentar pada 2016 sebelum membatalkan keputusan tersebut.
Pacquiao diidolakan oleh banyak orang di Filipina baik karena kekuatan pukulannya dan bangkit dari anak jalanan yang putus asa ke puncak tinju.
Dia putus sekolah pada usia 14 tahun, menjual donat di pinggir jalan dan menjadi penumpuk bahan makanan untuk membantu ibunya menghidupi dua adiknya.
Dalam beberapa tahun, petinju kidal itu adalah seorang petinju profesional.