AS Desak China untuk Menghentikan Aksi Militer Provokatif di Wilayah Udara Taiwan

- 4 Oktober 2021, 14:03 WIB
 Jet tempur Taiwan berada di landasan pacu saat mereka bersiap untuk lepas landas selama latihan angkatan udara pada bulan Januari. Taiwan pada hari Minggu mengatakan bahwa 16 pesawat China memasuki wilayah udaranya.
Jet tempur Taiwan berada di landasan pacu saat mereka bersiap untuk lepas landas selama latihan angkatan udara pada bulan Januari. Taiwan pada hari Minggu mengatakan bahwa 16 pesawat China memasuki wilayah udaranya. /UPI/Ritchie B. Tongo/EPA-EFE

ZONA PRIANGAN - Amerika Serikat pada Minggu menuduh China melakukan aksi militer "provokatif" setelah menerbangkan puluhan pesawat militer di dekat wilayah udara Taiwan.

Kementerian Pertahanan Taiwan mentweet pada hari Minggu bahwa 16 pesawat China memasuki zona identifikasi pertahanan udara negara itu, atau ADIZ, pada hari Minggu, dua hari sebelumnya hampir 80 pesawat juga terbang di daerah itu.

"Amerika Serikat sangat prihatin dengan aktivitas militer provokatif Republik Rakyat China di dekat Taiwan yang mengganggu stabilitas, berisiko salah perhitungan, dan merusak perdamaian dan stabilitas regional," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Senin 4 Oktober 2021: Andin Bersimpuh di Makam Bu Sofia, Hati Irvan dan Pak Surya Luruh

"Kami mendesak Beijing untuk menghentikan tekanan dan paksaan militer, diplomatik dan ekonominya terhadap Taiwan," katanya, seperti dikutip ZonaPriangan dari UPI.com, 3 Oktober 2021.

Pertemuan hari Minggu itu terjadi setelah Taiwan mengatakan 39 pesawat China - 20 pada siang hari dan 19 pada malam hari -- memasuki ADIZ pada Sabtu, sementara 25 pesawat tentara China memasuki bagian barat daya dari zona identifikasi pertahanan udara diikuti oleh 13 pesawat China yang terbang di dekat perbatasan di daerah yang sama pada malam hari pada hari Jumat.

Taiwan telah melihat dirinya sebagai negara berdaulat sedangkan Beijing telah melihatnya sebagai provinsi yang memisahkan diri sejak perang saudara pada tahun 1940-an di mana China dan Taiwan terbagi, dan Taiwan telah sering mengeluh tentang perambahan China di ADIZ pada tahun lalu.

Baca Juga: Pria Kanada Didakwa Telah Membantu ISIS yang Punya Peran Kunci dalam Upaya Perekrutan Anggota Kelompok

Price pada hari Minggu mengatakan bahwa Amerika Serikat memiliki "kepentingan tetap dalam perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan" dan akan mempertahankan komitmennya di bawah Tiga Komunike, Undang-Undang Hubungan Taiwan dan Enam Jaminan.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x