Inilah 6 Daftar Pengungkapan Terbesar Dari Kebocoran Pandora Papers

- 4 Oktober 2021, 18:05 WIB
Raja Yordania, Raja Abdullah II menggunakan jasa seorang akuntan Inggris di Swiss.
Raja Yordania, Raja Abdullah II menggunakan jasa seorang akuntan Inggris di Swiss. /Tangkapan Layar Instagram.com/@king.of.jordan

ZONA PRIANGAN - Kebocoran catatan keuangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dikenal sebagai Pandora Papers telah mengungkapkan aset keuangan dari lusinan pemimpin dunia saat ini dan mantan serta ratusan politisi dari Asia dan Timur Tengah hingga Amerika Latin.

Dikutip dari NDTV, Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional memperoleh 11,9 juta dokumen rahasia dari 14 perusahaan jasa hukum dan keuangan yang terpisah, yang menurut kelompok itu menawarkan pandangan menyeluruh pada industri yang membantu pejabat pemerintah yang sangat kaya dan berkuasa di dunia dan elit lainnya menyembunyikan triliunan dolar dari otoritas pajak, jaksa dan lainnya.

Memindahkan uang melalui rekening luar negeri, di sebagian besar yurisdiksi pajak rendah, adalah legal di sebagian besar negara, dan banyak orang yang disebutkan dalam rilis data tidak dituduh melakukan kesalahan kriminal.

Baca Juga: Taliban Kembali Mendapat Serangan Bom, Lima Orang Tewas di Dekat Masjid Eid Gah Kabul

Tetapi kelompok jurnalis itu mengatakan 2,94 terabyte data keuangan dan hukum yang membuat kebocoran ini lebih besar dari rilis surat kabar Panama 2016, menunjukkan mesin uang yang beroperasi di setiap sudut planet ini, termasuk negara demokrasi terbesar di dunia dan melibatkan beberapa bank dan firma hukum paling terkenal di dunia.

Berikut adalah beberapa kebocoran Pandora Papers.

1. Kerajaan real estat raja Yordania

Raja Yordania, Raja Abdullah II, menggunakan seorang akuntan Inggris di Swiss dan pengacara di British Virgin Islands untuk diam-diam membeli 14 rumah mewah senilai $106 juta atau sekitar Rp1,5 triliun.

Selain itu, juga pembelian properti senilai $23 juta atau sekitar Rp328 miliar di California yang menghadap ke pantai, ICIJ melaporkan, mencatat negara itu bergantung pada bantuan asing untuk mendukung rakyatnya dan menampung jutaan pengungsi.

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x